Dampak Perubahan Muka Air Laut pada Daerah Rawa dengan Irigasi Pasang Surut: Pemodelan Daerah Rawa Tabunganen

Authors

  • Indra setya Putra Balai Rawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum
  • Haryo Istianto Balai Rawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum

Abstract

Abstrak. Kenaikan muka air laut disebabkan oleh perubahan iklim menyebabkan perubahan kelas hidrotopografi di Daerah Rawa (DR) Tabunganen yang merupakan daerah pertanian, terutama tanaman padi, dengan pasang surut sebagai sumber irigasi. Hidro-topografi merupakan dasar dari penentuan kesesuaian lahan dan juga perencanaan irigasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola perubahan dari hidro-topografi akibat kenaikan muka air laut, sehingga dapat dilakukan antisipasi atau penyesuaian terhadap pengelolaan sumber daya air. Untuk membangun peta hidro-topografi, penelitian menggunakan kombinasi antara model matematik HEC RAS dan Arc GIS. Selain kondisi hidro-topografi yang ada sekarang, juga diskenariokan untuk 10, 25 dan 50 tahun ke depan dengan kenaikan muka air laut rata-rata sebesar 4,6 mm th-1 berdasarkan hasil kajian dari NOAA. Pada tahun 2011, hidro-topografi kelas C mendominasi lahan dengan luas sebesar 2.101 ha (52%) dan pada 50 th ke depan menyusut menjadi hanya 692 ha (19%) saja. Sementara kelas A bertambah luasannya dari 1.175 ha (37%) menjadi 2.689 ha (73%). Dampak perubahan iklim dalam hal ini kenaikan muka air laut berpengaruh signifikan terhadap rawa pasang surut Tabunganen. Kecenderungan ke depan akan lebih banyak lahan yang dapat teririgasi air pasang sehingga perlu mempertimbangkan tindakan drainase.

 

Abstract. Sea level rise due to climate change causes change of hydro-topography classes at swampy areas of Tabunganen which are agricultural area, especially paddys using tidal force as a source of irrigation. Hydro-topography constitutes as a starting point of land suitability and irrigation planning. The objective of research is to analyse the changes of hydro-topography patterns attributed to sea level rise, in order to anticipate water management and adaptive action. To Build hydro-topography map, this study used combination of numerical modelling HEC RAS and Arc GIS. In addition to the current hydro-topography condition, the scenarios were made for the next 10 , 25 and 50 years with average sea level rise about 4,6 mm yr-1 based on the study of NOAA. In 2011, hydro-topography class C dominated the areas with 2,101 ha (52%) and in the next 50 years it will decrease to only 692 ha (19%). Meanwhile Class A will increase from 1,175 ha (37%) to 2,689 ha (73%). The impact of climate change as referred to sea level rise has significant effect on tidal swampy areas in Tabunganen. For the future, there is a tendency for more areas to be irrigated by tidal water, hence the implementation of drainage needs to be considered.

Published

2014-07-01

Issue

Section

Articles