Asuransi Pertanian Berbasis Indeks Iklim: Opsi Pemberdayaan dan Perlindungan Petani Terhadap Risiko Iklim
Keywords:
Padi, Risiko, Iklim, Indeks, Asuransi, Paddy, Risk, Climate, Index, Insurance,Abstract
Abstrak. Kejadian iklim ekstrim terus terjadi dan semakin meningkat frekuensi dan intensitasnya. Banjir, kekeringan dan serangan OPT merupakan dampak kejadian iklim ekstrim yang menjadi bagian yang harus dihadapi petani khususnya petani padi hampir di setiap musim tanam. Beberapa upaya telah dilakukan oleh petani dalam rangka menekan risiko iklim, namun cara tersebut belum cukup. Perlu ada dukungan proteksi formal untuk melindungi petani dari risiko iklim. Salah satunya adalah dengan asuransi pertanian berbasis indeks iklim. Asuransi ini merupakan bentuk asuransi pertanian dimana yang diasuransikan adalah indeks iklimnya dan bukan tanamannya. Sistem ini memberikan pembayaran pada pemegang polis ketika terpenuhi kondisi cuaca/iklim yang tidak diharapkan (indeks iklim) tanpa harus ada bukti kegagalan panen. Asuransi ini dapat mempercepat penerimaan petani terhadap teknologi adaptasi atau integrasi informasi prakiraan musim/iklim dalam membuat keputusan. Dalam sistem asuransi iklim pembayaran dilakukan berdasarkan pencapaian indeks iklim yang ditetapkan pada periode pertumbuhan tanaman yang diasuransikan. Tujuan penulisan ini adalah memberikan informasi dan gambaran tentang perkembangan Asuransi Indeks Iklim dalam penanganan risiko iklim di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asuransi Indeks Iklim berpeluang untuk dikembangkan dan diaplikasikan di Indonesia. Kesediaan petani membayar premi serta respon yang cukup baik menjadi potensi pengembangan Asuransi Indeks Iklim. Keberhasilan pelaksanaan program ini perlu didukung dengan peningkatan sumberdaya manusia dan kelembagaan baik di tingkat pusat maupun daerah. Dukungan Pemerintah melalui UU no 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani menjadi sangat penting sebagai payung hukum yang melindungi aktifitas dan keberlangsungan program ini.
Abstract. Extreme climate events continue to occur and the increasing frequency and intensity. Floods, drought and pest attacks are the impacts of extreme climate events that are part of that must be faced by rice farmers in almost every season. Several attempts have been made by farmers in order to reduce climate risks, but how is not enough. There needs to be a formal protection support for farmers to protect from climate risks. One is the Insurance Climate Index. Climate index insurance is a form of agricultural insurance in which the insured is the climate index and not the plants. This system provides payments to policyholders when weather conditions are met/climate are not expected (Climate Index) without any evidence of crop failure. This insurance can accelerate the acceptance of farmers to adaptation or integration of information technology forecasts season / climate in making decisions. In a climate insurance system payment is made based on whether the specified climate index reached the insured crop growth period. The purpose of this paper is to provide information and an overview of developments Climate Index Insurance in climate risk management in Indoensia. The results of the study showed that the Insurance Climate Index likely to be developed and applied in Indonesia. Farmers' willingness to pay a premium as well as a good response into potential development for Climate Index Insurance. The successful implementation of this program should be supported by an increase in human resources, institutions at central and local levels. Government support through Law No. 19 of 2013 on the Protection and Empowerment of Farmers become very important as an legal law that protects the activity and the sustainability of this program.