Best Practices Pengelolaan Air Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut
Keywords:
peat, oil palm, water managementAbstract
Alih fungsi hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit seringkali menimbulkan isu lingkungan. Budidaya kelapa sawit di lahan gambut membutuhkan drainase untuk menurunkan kedalaman muka air tanah sampai batas tertentu. Tulisan ini ditujukan untuk memberikan informasi dan menelaah best practices pengelolaan air pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut untuk mencapai pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Pengelolaan air merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan lahan gambut sehingga diperoleh produktivitas lahan yang optimal, namun mampu mempertahankan kelestarian sumber daya lahan gambut. Produktivitas kelapa sawit di lahan gambut bervariasi tergantung umur tanaman, kesuburan lahan, dan kedalaman muka air tanah. Best practices pengelolaan air berbasis kearifan lokal menjadi dasar pengelolaan air pada skala lebih luas.  Best practices pengelolaan air di perusahaan perkebunan besar sudah memperhitungkan rancangan drainase secara lebih presisi, menggunakan metode pembendungan menggunakan pagar kayu, tiang pancang, karung berisi pasir dan dinding batu. Pengelolaan air yang harus diimplementasikan pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut adalah pengelolaan air yang berfungsi ganda, yaitu untuk membuang kelebihan air pada musim hujan dan konservasi air pada musim kemarau. Best practices pengelolaan air pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut harus memperhitungkan aspek berkelanjutan, yaitu dengan memperhatikan aspek ekologi, sosial dan ekonomi. ÂÂÂÂ