Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Adopsi Inovasi Padi Rojolele Varietas Srinuk (Studi Kasus di Kecamatan Delanggu)
Keywords:
PPL, Adopsi Inovasi, Padi Rojolele SrinukAbstract
Kecamatan Delanggu merupakan salah satu kecamatan yang menjadi pusat pengembangan Padi Rojolele Srinuk di Kabupaten Klaten. Penyuluh memiliki peranan penting dalam upaya pengembangan Padi Rojolele Srinuk. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam adopsi inovasi petani Padi Rojolele Varietas Srinuk; (2) mengkaji karakteristik petani Rojolele Srinuk; dan (3) mengkaji proses adopsi inovasi petani Padi Rojolele Varietas Srinuk di Kecamatan Delanggu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling dan snowball sampling sebanyak 18 informan, serta dilakukan triangulasi metode dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam adopsi inovasi Padi Rojolele Srinuk yang terdiri dari: peran fasilitator, peran edukator, peran motivator dan peran dinamisator di Kecamatan Delanggu berjalan dengan cukup baik. Hal ini terlihat melalui beberapa kegiatan penyuluh; (2) Karakteristik petani Rojolele Srinuk di Kecamatan Delanggu cukup jelas dan memiliki keunikan sendiri yang terdiri dari: karakteristik demografi, karakteristik sosial ekonomi, dan karakteristik sosial budaya; (3) Tahapan proses keputusan adopsi inovasi Padi Rojolele Srinuk oleh petani di Kecamatan Delanggu terdiri dari: tahap pengetahuan, tahap persuasi, tahap keputusan, tahap implementasi, dan tahap konfirmasi. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dapat lebih aktif dalam melakukan pendampingan secara personal maupun kelompok kepada petani sehingga mencegah petani untuk diskontinuitas atau tetap menolak terhadap Padi Rojolele Srinuk
References
[BPPSDMP] Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. (2020). Jumlah tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL-TBPP). http://bppsdmp.pertanian.go.id/ diakses pada tanggal 30 Desember 2021. Jakarta (ID): Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
[BPS] Badan Pusat Statistik Klaten. (2020). Kondisi geografis. https://klatenkab.bps.go.id/ diakses pada tanggal 30 Desember 2021. Klaten (ID): Badan Pusat Statistik Klaten
[BPS] Badan Pusat Statistik Klaten. (2020). Penggunaan varietas Rojolele Srinuk. https://klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2021/01/Kecamatan-Delanggu-Dalam-Angka-2020.pdf diakses pada tanggal 30 Desember 2021. Klaten (ID): Badan Pusat Statistik Klaten.
Buntuang PCD dan Adda HW. (2018). Potensi pengembangan sumber daya manusia penyuluh pertanian di Kabupaten Sigi. J Ilmu-ilmu Pertanian. 25(1): 46-57.
Cook BR, Satizábal P, dan Curnow J. (2021). Humanising agricultural extension: a review. World Development. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2020.105337.
Hariadi SM. (2022). Meta analisis korelasi antara motivasi dengan inovasi pertanian. J Agro Ekonomi. 9(2): 59-63. https://doi.org/10.22146/agroekonomi.16800.
Khasanah W. (2018). Hubungan faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas L.) di Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta (ID): Rineka Cipta.
Mandang M, Sondakh MFL, dan Laoh OEH. (2020). Karakteristik petani berlahan sempit di Desa Tolok Kecamatan Tompaso. J Agri-SosioEkonomi. 16(1): 105-114. https://doi.org/10.35791/agrsosek.16.1.2020.27131.
Marita L, Arief M, Andriani N, dan Wildan MA. (2021). Strategi Peningkatan Kesejahteraan Petani Indonesia, Review Manajemen Strategis. J Agriekonomika. 10(1): 1–18. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v10i1.9391.
Purwandaru PH, Kartikasari N, dan Handoyo GC. (2021). Pendekatan jinshin no hana dalam implementasi festival online di Kecamatan Delanggu. J Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 7(01), 13–27. https://doi.org/10.33633/andharupa.v7i01.4166.
Quaye A, Coyne I, dan Soderback M. (2019). Children's active participation in decision making processes during hospitalisation: an observational study. J of Clinical Nursing. 28(4): 4525–4537. https://doi.org/10.1111/jocn.15042.
Rogers E. (2003). Diffusion of Innovations. New York (USA): The Free Press.
Rukmini D dan Arifianto S. (2019). Penyuluhan pertanian dan metode partisipatif dalam pemberdayaan masyarakat desa. Yogyakarta (ID): Penerbit Andi.
Saragih B. (2016). Penyuluhan pembangunan. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung (ID): Alfabeta.
Suharyono A. (2019). Budaya pendidikan di masyarakat pedesaan. Bandung (ID): Gema Pustaka.
Sundari RS, Umbara DS, Hidayati R, dan Fitriadi BW. 2021. Peran penyuluh pertanian terhadap produksi padi sawah di Kabupaten Tasikmalaya. J Agriekonomika. 10(1): 59–67. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v10i1.9962.
Surayya R. (2018). Pendekatan kualitatif dalam penelitian kesehatan. Averrous: J Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh. 1(2): 70-75. https://doi.org/10.29103/averrous.v1i2.415.
Sutrisno, Nurvitasari T, dan Indardi. (2018). Adoption and innovation process in jajar legowo planting technology by farmers in Bantul Regency. J Atlantis Press. 172(3): 89-92. https://doi.org/10.2991/fanres-18.2018.
Turasih T dan Kolopaking LM. (2016). Climate change adaptation strategy of upland farmers (study of farmers in Dieng Plateau, Banjarnegara Regency). J Sodality. 4(1):800-806. https://doi.org/10.22500/sodality.v4i1.14408
Win N, Win K, dan San C. (2018). Analyzing the roles of agricultural extension agents in hybrid rice technology decision making process of farmers Nay Pyi Taw Myanmar. J Economics World. 6(4): 303-313.
Zakaria. (2014). Modul dasar-dasar penyuluhan pertanian. Bogor (ID): Pusat Manajemen Pelatihan Sumberdaya Manusia Pertanian.