VOLATILITAS PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Authors

  • Susanti Evie Sulistiowati
  • Ratya Anindita
  • Rosihan Asmara

Keywords:

bawang merah, consumption, harga, impor, import, konsumsi, price, production, produksi, shallot, spillover, volatilitas, volatility

Abstract

English
Shallot is an agricultural strategic commodity. Understanding the market dynamics is necessary in formulating the market management policy. This study aims to analyze the volatility magnitude and spillover of shallot production, import, and consumption. This study was conducted in Probolinggo Regency, a major shallot production center, using monthly time series data of 2013-2019 period. Volatility was analyzed using the ARCH/GARCH method, spillover was analyzed using the EGARCH method. The results showed low volatility in production quantity and producers price. High volatility was found for quantity of consumption, import price and consumer price. Volatility spillover was found between producer’s price and production quantity as well as between consumer’s price and consumption quantity. There was no volatility spillover between producer’s price and consumer’s price or between quantity of production and consumption. The findings indicate the existence of asymmetrical information between producers’ market and consumers’ market. Therefore, market stabilization intervention should be focused in the consumers’ market. Price reference may be used as a benchmark in market intervention which includes market operations and import controls. Government should develop market information system to prevent asymmetrical information between the producers’ market and the consumers’ market.

Indonesian
Bawang merah adalah salah satu komoditas pertanian strategis. Pemahaman tentang dinamika pasar sangat penting dalam perumusan kebijakan pengelolaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besaran dan spillover volatilitas produksi, impor dan konsumsi bawang merah. Penelitian dilakukan di Kabupaten Probolinggo, salah satu sentra produksi bawang merah dengan menggunakan data bulanan deret waktu selama tahun 2013–2019. Untuk menganalisis volatilitas harga, produksi, dan konsumsi digunakan metode ARCH/GARCH, sedangkan untuk menganalisis volatilitas spillover digunakan metode EGARCH. Hasil analisis menujukkan volatilitas rendah untuk kuantitas produksi dan harga konsumen. Volatilitas tinggi ditemukan untuk kuantitas konsumsi, harga impor, dan harga konsumen. Volatilitas spillover terjadi antara harga produsen dan kuantitas produksi serta antara harga konsumen dan kuantitas konsumsi. Volatilitas spillover tidak terjadi antara harga produsen dan konsumen maupun antara kuantitas produksi dan konsumsi. Temuan ini mengindikasikan adanya asimetri informasi antara pasar produsen dan pasar konsumen. Karena itu, upaya stabilisasi harga bawang merah sebaiknya difokuskan di pasar konsumen. Kebijakan referensi harga dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan intervensi pasar yang mencakup operasi pasar dan pengendalian impor. Pemerintah perlu pula membangun sistem informasi pasar untuk menghilangkan masalah asimetri informasi antara pasar produsen dan pasar konsumen.

Author Biographies

Susanti Evie Sulistiowati

Program Studi Ekonomi Pertanian Jenjang Magister, Universitas Brawijaya
Jln. Mayjen Haryono, Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65145

Ratya Anindita

Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jln. Mayjen Haryono, Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65145

Rosihan Asmara

Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jln. Mayjen Haryono, Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65145

References

Anindita R. 2008. Pendekatan ekonomi untuk analisis harga. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group.

Arafah NS, Lubis Y, Saragih H. 2019. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan bawang merah di Medan. Jurnal Penelitian [Internet]. [diunduh 2020 Des 10] (2):124-132. Tersedia dari: https://ejurnalunsam.id/index.php/jagris

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Produksi dan konsumsi bawang merah di Indonesia. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPTP Jatim] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. 2018. BPTP Jatim dampingi petani penangkar bawang merah Probolinggo dengan teknologi TSS. Malang (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur.

Bollerslev T. 1986. Generalized autoregressive conditional heteroskedasticity. J Econometrics [Internet]. [diunduh 2020 Nov 5]; 31(3):307-327. Available from: https://doi.org/10.1016/0304-4076(86)90063-1

Buguk C, Hudson D, Hanson T. 2003. Price volatility spillover in agricultural markets: An examination of U.S. catfish markets. J Agric and Res Econ [Internet]. [diunduh 2020 Nov 9]; 28(1):86–99. Available from: https://www.jstor.org/stable/40987174

Deaton A, Laroque G. 1992. On the behavior of commodity prices. Rev Econ Stud [Internet]. [diunduh 2020 Des 9]; 59(1):1-23. Available from: https://doi.org/10.2307/2297923

Engle RF. 1982. Autoregressive conditional heteroscedasticity with estimates the variance of United Kingdom inflation. Econometrica [Internet]. [diunduh 2020 Des 9]; 50(4):987-1007. Available from: https://doi.org/10.2307/1912773

Gilbert CL, Morgan CW. 2010. Food price volatility. Philos Trans Royal Soc [Internet]. [diunduh 9 Des 2020]; B(365):3023-3034. Available from: https://doi.org/10.1098/rstb.2010.0139

Gujarati DN. 2006. Dasar-dasar ekonometrika. Jakarta (ID): Erlangga.

Hugida L. 2011. Analisis faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas harga saham (studi pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2006-2009) [Skripsi]. [Semarang (ID)]: Universitas Diponegoro.

Irawan B. 2007. Fluktuasi harga, transmisi harga dan marjin pemasaran sayuran dan buah. Anal Kebijak Pertan. 5(4):358-373.

Kasdi I. 2016. Permintaan dan penawaran dalam memengaruhi pasar. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam. 4(2):18-34.

[Kemendag] Kementerian Perdagangan. 2019. Tinjauan pasar bawang merah. Jakarta (ID): Kementerian Perdagangan.

Maulana M, Syafaát N, Simatupang P. 2016. Analisis kendala penawaran dan kebijakan revitalisasi produksi padi. J. Agro Ekon. 24(2):207-230.

Moledina AA, Roe TL, Shane M. 2003. Measuring commodity price volatility and the welfare consequences of eliminating volatility. Working paper, USDA/ERS and the Economic Development Center, University of Minnesota.

Nirmawati, Tanaya P, Syah T. 2017. Analisis penawaran bawang merah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Agrimansion.18(1):62-73.

Nizar MA. 2012. Dampak fluktuasi harga minyak dunia terhadap perekonomian Indonesia. Bul Ilm Penelit Pembang Perdag [Internet]. [diunduh 2021 Jan 9]; 6(2):189-220. Available from: https://doi.org/10.30908/bilp.v6i2.131

Paranata, Ade, Ahmad TU. 2015. Pengaruh harga bawang merah terhadap produksi bawang merah di Jawa Tengah. J. of Econ. and Policy [Internet]. [diunduh 2021 Jan 10]; 8(1):36-44. Available from: http://dx.doi.org/10.15294/jejak.v8i1.3852

Pardian P, Noor TI, Kusumah A. 2016. Analisis penawaran dan permintaan bawang merah di Provinsi Jawa Barat. Agricore. 1(2):149-157.

Pasaribu TW, Daulay M. 2013. Analisis permintaan impor bawang merah di Indonesia. J Ekon Keuangan. 1(4):14-26.

Piot-Lepetit I. 2011. Price volatility and price leadership in the EU beef and pork market. In: Piot-Lepetit I, M'Barek R, editors. Methods to analyse price volatility. New York City (US): Springer. p. 92-112. doi: 10.1007/978-1-4419-7634-5_6

Putri RH, Watemin. 2014. Analisis trend dan estimasi harga bawang merah di Kabupaten Banyumas periode Januari 2008–2017. J Dinamika Ekon Bisnis. 11(1):65-69.

Rahayu M, Chang W, Anindita R. 2015. Volatility analysis and volatility spillover analysis of Indonesia`s coffee price using ARCH/GARCH and RGARCH model. J. of Agric. Studies [Internet]. [diunduh 2020 Des 15]; 3(2):37-48. Available from: http://dx.doi.org/10.5296/jas.v3i2.7185

Sarjani AS, Palupi ER, Suhartono MR, Purwanto YA. 2018. Pengaruh suhu ruang simpan dan perlakuan umbi benih bawang merah (Allium cepa L. group Aggregatum). J Hort Indones. 9(2):111-121.

Sahara, Utari MH, Azijah Z. 2019. Volatilitas harga bawang merah di Indonesia. Bul Ilm Penelit Pembang Perdag [Internet]. [diunduh 2021 Jan 9]; 13(2):309-336. Available from: https://doi.org/10.30908/bilp.v13i2.419

Sumaryanto. 2009. Analisis volatilitas harga eceran beberapa komoditas pangan utama dengan model ARCH/GARCH. J Agro Ekon [Internet]. [diunduh 2020 Nov 5]; 27(2):135-163. Available from: http://dx.doi.org/10.21082/jae.v27n2.2009.135-163

Sumantri, Ari T, Efri J, Ratna MS. 2017. Volatilitas harga cabai merah keriting dan bawang merah. J Agrib Terpadu [Internet]. [diunduh 2021 Jan 17]; 9(2):1-11. Available from: http://dx.doi.org/10.33512/jat.v9i2.2744

Downloads

Published

01-02-2024