Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kabupaten Lombok Utara Pasca Gempa Bumi Tahun 2018

Authors

  • Shabilla Uswatun Hasanah Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
  • Arini Wahyu Utami Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
  • Jangkung Handoyo Mulyo Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
  • Yahya Shafiyuddin Hilmi Doctoral School of Economics and Regional Science, Hungarian University of Agriculture and Life Sciences

Keywords:

energy adequacy level, food expenditure, food security, gempa Lombok, Jonsson and Toole household food security classification, ketahanan pangan, klasifikasi ketahanan pangan rumahtangga Jonsson and Toole, Lombok earthquake, pengeluaran pangan, tingkat kecukupan energi

Abstract

English
North Lombok Regency was the epicentrum of Lombok Island 7 Richter Scale earthquake in 2018.. Declining socio-economic conditions caused by the disaster could affect food security of the people in the North Lombok. Therefore, this study aims to compare the share of food expenditure, the level of energy adequacy, and the level of food security before and after the earthquake. This study used the National Socioeconomic Survey of March 2018 and 2019 of North Lombok Regency Central Bureau of Statistics. The analytical method used was the Johnson and Toole method, which is a cross-classification between proportion of food expenditure and energy adequacy levels. The research results show that the share of household food expenditure after the earthquake (2019) was statistically significantly different than before the earthquake (2018),the level of household energy adequacy after the earthquake ) was not statistically different from before the earthquake, the level of household food security after the earthquake was not statistically different from before the earthquake . Food aid and support from the agricultural sector contribute to maintaining food security levels after the earthquake. Small-business-related trainings and aid in agriculture sector are two alternatives policy to improve household income and food security.

Indonesian
Kabupaten Lombok Utara merupakan pusat gempa sebesar 7 Skala Richter yang menimpa Pulau Lombok pada pertengahan tahun 2018. Kondisi sosial ekonomi yang menurun akibat bencana dapat memengaruhi ketahanan pangan masyarakat di Kabupaten Lombok Utara. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pangsa pengeluaran pangan, tingkat kecukupan energi, serta tingkat ketahanan pangan sebelum (2018) dan setelah gempa bumi (2019) di Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan data sekunder SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) pada bulan Maret 2018 dan 2019 dari Kabupaten Lombok Utara yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Johnson and Toole yang merupakan persilangan antara pangsa pengeluaran pangan dan tingkat kecukupan energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pangsa pengeluaran pangan rumah tangga pasca terjadi gempa bumi (tahun 2019) berbeda nyata secara statistik dengan sebelum terjadi gempa bumi (tahun 2018), kecukupan energi rumah tangga pasca terjadi gempa bumi tidak berbeda secara statistik dengan sebelum terjadi gempa bumi, tingkat ketahanan pangan rumah tangga pasca terjadi gempa bumi tidak berbeda secara statistik dengan sebelum terjadi gempa bumi. Bantuan pangan dan dukungan dari sektor pertanian berperan dalam mempertahankan tingkat ketahanan pangan pasca gempa bumi. Pemberian pelatihan terkait usaha kecil dan bantuan di sektor pertanian adalah dua alternatif kebijakan untuk meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan rumah tangga.

Author Biographies

Shabilla Uswatun Hasanah, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Jl. Flora, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia

Arini Wahyu Utami, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Jl. Flora, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia

Jangkung Handoyo Mulyo, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Jl. Flora, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia

Yahya Shafiyuddin Hilmi, Doctoral School of Economics and Regional Science, Hungarian University of Agriculture and Life Sciences

Doctoral School of Economics and Regional Science, Hungarian University of Agriculture and Life Sciences
Gödöllő, Páter Károly u. 1, 2100, Hungary

Downloads

Published

01-12-2023