Peranan dan Kebijakan Pendukung Sektor Peternakan sebagai Leading Sector dalam Perekonomian Nusa Tenggara Timur
Keywords:
agriculture, economic growth, leading sector, policy, kebijakan, pembangunan, pertanian, pertumbuhan ekonomi, sektor penggerakAbstract
English
The agricultural sector is not yet the primary source of economic growth, although it contributes greatly to the Gross Regional Domestic Product and employment in the economy of East Nusa Tenggara. The study aims to analyze the role of the agricultural sector and formulate policy proposals to streamline the livestock sector as the leading sector in East Nusa Tenggara. The study was conducted from May to November 2021. The analysis method used is the East Nusa Tenggara Input-Output Table in 2020 which was updated from the East Nusa Tenggara Input-Output Table in 2017. The results of the analysis show that the livestock sector contributes greatly to the supply of goods and services derived from domestic production and has a large role in the formation of output. The livestock sector also has a great ability to drive output growth in its upstream and downstream sectors. Thus, the livestock sector is categorized as a leading sector that is needed in the sustainable economic development of East Nusa Tenggara. The development of the livestock sector is a very strategic choice with the improvement of the beef cattle production system to increase productivity and accessibility of business financing.
Indonesian
Sektor pertanian belum menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi, meskipun sektor tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penyerapan tenaga kerja dalam perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian bertujuan untuk menganalisis peranan sektor pertanian dan merumuskan usulan kebijakan untuk mengefektifkan sektor peternakan sebagai leading sector di NTT. Ruang lingkup penelitian mencakup perekonomian NTT. Penelitian dilakukan pada Mei hingga November 2021. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif pada Tabel Input-Ouput (I-O) NTT tahun 2020 klasifikasi 38 sektor dari pembaruan Tabel I-O NTT tahun 2017 klasifikasi 52. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor peternakan berkontribusi besar terhadap penawaran barang dan jasa yang berasal dari produksi domestik serta memiliki peranan besar dalam pembentukan output dan nilai tambah bruto. Sektor peternakan memiliki kemampuan yang besar untuk menarik pertumbuhan output sektor yang menyediakan output untuk digunakan sebagai input produksi oleh sektor tersebut dan mendorong pertumbuhan output sektor yang menggunakan input produksi dari sektor tersebut. Dengan demikian, sektor peternakan dikategorikan sebagai leading sector yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi NTT yang berkelanjutan. Pengambil Kebijakan perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif karena peluang investasi di sektor pertanian cukup besar. Dalam kondisi dana pembangunan yang dimiliki pemerintah terbatas maka pengembangan sektor peternakan merupakan pilihan yang sangat strategis dengan perbaikan sistem produksi peternakan sapi potong sebagai upaya peningkatan produktivitas dan aksesibilitas pembiayaan usaha untuk mengefektifkan sektor peternakan sebagai leading sector.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.