Pengujian Residu Antibiotika Golongan Tetrasiklin
Keywords:
Residu Antibiotik, Tetrasiklin, Keamanan Pangan, HPLC, Produk Hewan, Susu, Daging.Abstract
Konsumsi produk hewan seperti susu dan daging yang aman merupakan hal yang krusial bagi kesehatan masyarakat. Salah satu ancaman tersembunyi adalah residu antibiotik, khususnya dari golongan tetrasiklin, yang dapat memicu resistensi antibiotik dan masalah kesehatan lainnya. Untuk menjawab tantangan ini, Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Veteriner (Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian) menyediakan layanan pengujian residu antibiotik tetrasiklin. Pengujian dilakukan dengan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang dilengkapi detektor PDA, sebuah teknik analisis yang sangat akurat dan sensitif untuk mendeteksi dan mengukur kadar residu tersebut. Sampel yang dapat diuji adalah produk asal hewan, yaitu daging dan susu segar, dengan berat minimal 100 gram. Sampel harus dikirim dalam kondisi beku untuk menjaga integritasnya selama transportasi. Layanan ini memiliki waktu tunggu hasil antara 7 hingga 14 hari kerja dengan biaya pengujian sebesar Rp 700.000 per sampel. Keberadaan layanan ini menjadi salah satu pilar penting dalam sistem keamanan pangan nasional, memastikan produk hewan yang beredar bebas dari residu antibiotik yang berbahaya.