PROSPEK PENGEMBANGAN SORGUM DI JAWA BARAT MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN

Authors

  • Bambang Irawan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Nana Sutrisna Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat

Keywords:

sorghum, agribusiness, dry land, West Java, sorgum, agribisnis, lahan kering, Jawa Barat

Abstract

One of issues in Indonesia related with food security is reliance on imported foods, especially wheat and rice. To cope with this issue, development of local food crops substitute to both foods is essential particularly those adapted to dry land characterized by barrenness, high erosion risk, and limited water supply. Sorghum is one of local food crops to these drought characteristics. Use of sorghum as flour for producing processed foods (noodles, breads, cakes, etc.) can substitute up to 15 to 50 percent of wheat flour. Other industrial products, as well as bio-ethanol, can also be produced using sorghum. Sorghum crop waste is contains high nutrients appropriate for animal feed. To encourage sorghum cultivation in the dry land it is necessary to apply an integrated agribusiness, namely sorghum plant, flour processing, bio ethanol processing, and cattle farming, conducted in a large scale. Development of sorghum processing industries is essential in expanding sorghum market as well as its economic value. In the same time cattle farming is essential to maintain dry land fertility. As an initial stage, this integrated business should be conducted by BUMN (government own companies) facilitated by subsidized investment credit.

References

Adiningsih, J.S. dan M. Sudjadi. 1993. Peranan Sistem Bertanam Lorong (alley cropping) dalam Meningkatkan Kesuburan Tanah pada Lahan Kering Masam. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2010. Jawa Barat dalam Angka 2009. Badan Pusat Statistik, Bandung.

Beti, Y.A., A. Ispandi, dan Sudaryono. 1990. Sorgum. Monografi No. 5. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Malang.

Brown, R.E., J.L. Havlin, D.J. Lyons, C.R. Fenster, and G.A. Peterson. 1991. Long-term Tillage and Nitrogen Effects on Wheat Production in a Wheat Fallow Rotation. In Agronomy Abstracts. Annual Meetings ASA, CSSA, and SSSA, Denver Colorado, 27 October–1 November 1991.

Dariah, A. dan I. Las. 2010. Ekosistem Lahan Kering Sebagai Pendukung Pembangunan Pertanian. dalam : Membalik Kecenderungan Degradasi Sumberdaya Lahan dan Air, pp: 46-66. Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian.

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat. 2010. Data Pokok Pertanian Di Jawa Barat. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 1996. Sorgum Manis Komoditi Harapan di Provinsi Kawasan Timur Indonesia. Risalah Simposium Prospek Tanaman Sorgum untuk Pengembangan Agroindustri, 17−18 Januari 1995. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian No.4-1996: 6-12.

Fagi, A.M. 2005.Menyikapi Gagasan dan Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Seri AKTP No. 1/2005. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

FAO, Agricultural Department. 2002. Sweet Sorghum in China. World Food Summit, 10-13 June 2002. (http://www.fao.org/ag).

FAO, Agricultural Department. 2011. Trade Statistic (http://faostat. fao.org).

Irawan, B. dan T. Pranadji. 2002. Pemberdayaan Lahan Kering Untuk Pengembangan Agribisnis Berkelanjutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 20 (2) : 60-76. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Koentjoko. 1996. Sorgum untuk Makanan Ternak Unggas. Risalah Simposium Prospek Tanaman Sorgum untuk Pengembangan Agroindustri, 17−18 Januari 1995. Edisi Khusus.

Manuwoto. 1991. Peranan Pertanian Lahan Kering di Dalam Pembangunan Daerah. Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Sistem Usahatani Lahan Kering yang Berkelanjutan. Malang 29-31 Agustus 1991.

Poespodihardjo, S. (Ed.). 1983. Inventarisasi Limbah Pertanian (Inventory of Agricultural Wastes). Direktorat Bina Produksi Peternakan/Fakultas Peternakan, Universi-tas Gadjah Mada, Yogyakarta.Reddy, B.V.S., J.W. Stenhouse, and H.F.W. Rattunde. 1995. Sorghum Grain Quality Improvement for Food, Feed and Industrial Uses. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian No. 4-1995: 39-52.

Rajvanshi, A.K. and Nimbkar, N. 2005. Sweet Sorghum R & D at the Nimbkar Agricultural Research Institute (NARI). PO. Box 44, Phaltan – 415 523, Maharashtra, India. (www.nariphaltan.virtualave.net/sorghum.htm).

Reddy, B.V.S., J.W. Stenhouse, and H.F.W. Rattunde. 1995. Sorghum Grain Quality Improvement for Food, Feed and Industrial Uses. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian No. 4-1995: 39-52.

Rooney, L.W. and R.D. Sullines. 1977. The Structure of Sorghum and Its Relation to Processing and Nutritional Value. Cereal Quality Laboratory, Texas University, USA.p. 91-109.

Satari, G., Sadjad, S. dan Sastrosoedardjo. 1977. Pendayagunaan Tanah Kering untuk Budidaya Tanaman Pangan Menjawab Tantangan Tahun 2000. Konggres Agro-nomi, Perhimpunan Agronomi Indonesia. Jakarta.

Setyorini D, S. Rochayati dan I. Las. 2010. Pertanian Pada Ekosistem Lahan Sawah. dalam: Membalik Kecenderungan Degra-dasi Sumberdaya Lahan dan Air, pp: 28-45. Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian.

Sirappa M.P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia Sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian Vol.22 (4).

Soebarinoto dan Hermanto. 1996. Potensi Jerami Sorgum Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Risalah Simposium Prospek Tanaman Sorgum untuk Pengembangan Agroindustri, 17-18 Januari 1995. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian No. 4-1996: 217-221.

Soepardi, H.G. 2001. Strategi Usaha Tani Agribisnis Berbasis Sumber Daya Lahan. Hlm. 35−52. Prosiding Nasional Pengelolaan Sumber Daya Lahan dan Pupuk Buku I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Sofiyadi E. Aspek Budidaya, Prospek, Kendala dan Solusi Pengembangan Sorgum di Indonesia. (http://edysof.woodpress.com).

Suarni dan R. Potong. 2002. Tepung Sorgum sebagai Bahan Substitusi Terigu. Jurnal Penelitian Pertanian. Vol. 6. hlm. 56-60.

Suriadikarta, D.A., T. Prihatini, D. Setyorini, dan W. Hartatiek. 2002. Teknologi Pengelolaan Bahan Organik Tanah. Hlm. 183−238. dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Tangendjaja, B. dan Gunawan. 1988. Jagung dan Limbahnya Untuk Makanan Ternak. dalam Jagung. Pusat Penelitian dan Pengem-bangan Tanaman Pangan, Bogor. Hlm. 349−378.

Yudiarto, M. A. 2005. Pemanfaatan Sorgum Sebagai Bahan Baku Bioetanol. Makalah dalam Fokus Grup Diskusi “Prospek Sorgum untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi”. MENRISTEK-BATAN. Serpong, 5 Sept. 2006.

Downloads

Published

2024-03-07

How to Cite

Irawan, B., & Sutrisna, N. (2024). PROSPEK PENGEMBANGAN SORGUM DI JAWA BARAT MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 99–113. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/3614