PENGEMBANGAN AGROFORESTRY UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI SEKITAR HUTAN

Authors

  • Henny Mayrowani Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Ashari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Keywords:

agro forestry, food production, welfare, food security, agroforestry, produksi pangan, kesejahteraan, ketahanan pangan

Abstract

Agroforestry is developed to offer benefits to the nearby communities. It also aims at producing food. Improving food production could be carried out through an extensification program, such as an agro forestry system. Ministry of Forestry also takes a part in national food security through agro forestry where it is an intercropping between food crops and forest trees. Agro forestry is run using a Community-Based Forest Management (PHBM). To integrate forest preservation and community development, PHBM facilitates establishment of Forest Village Community Organization (LMDH).  Agro forestry commonly involves LMDH contributes to 41.32 percent of the households’ income and creates employment of 2.39 persons per hectare.  Agro forestry is effective in improving income distribution, households’ income, food production, and poverty alleviation in the communities nearby the forests.

References

Adiputranto, H. 1995. Peranan Kegiatan Insus Tumpangsari Perhutanan Sosial terhadap Tingkat Pendapatan Petani di Resort Pemangkuan Hutan Wilangan, BKPH Wilangan Utara, KPH Saradan. Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Alrasjid, H. 1980. Intensifikasi dan Efisiensi Penggunaan Tanah Hutan dalam Usaha Membantu Pemecahan Masalah Kebu-tuhan Penduduk Sekitar Hutan. Makalah Disampaikan dalam Seminar Pengalaman dengan Agroforestry di Jawa, Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM.

Awang, S.A. 2000. Kelembagaan Kehutanan Masyarakat, Belajar dari Pengalaman. Yogyakarta: Aditya Media.

Badan Ketahanan Pangan. 2010. Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan 2010-2014. Badan Ketahanan Pangan. Kemen-terian Pertanian. Jakarta.

BPDAS-Pemalijratun, 2010. Sejarah Perkem-bangan Agroforestri. http://www.bpdas-Pemalijratun.net/. 28 Januari 2010.

BPS,2010. Laporan Bulanan Data Sosial ekonomi, Oktober 2011.

Butarbutar, T. 2009. Potensi Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Ketahanan Pangan Nasional melalui Pengembangan Agro-forestry. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol 6 (3): 169-179. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan.

De Foresta, 2000. Ketika Kebun Berupa Hutan : Agroforest Khas Indonesia, Sebuah Sumbangan Masyarakat. ICRAF. Bogor

De Foresta, H. and G. Michon. 1997. The Agroforest Alternative to Imperata Grasslands : when Smallholder Agriculture and Forestry Reach Sustainability. Agroforestry Systems 36:105-120.

Departemen Kehutanan 1996. Daftar HPH yang Dicabut,Diperpanjang dan Patungan dengan PT. Inhutani. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Departemen Kehutanan. 2007. Statistik Kehutanan Indonesia 2006. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Departemen Kehutanan. 2009. Pangan dari Hutan (Kontribusi Sektor Kehutanan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional). Makalah Seminar Nasional “Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional Mang-antisipasi Krisis Global”, dalam Rangka Hari Pangan Sedunia, 12 Oktober 2009. Jakarta.

Dinas Kehutanan Jawa Tengah, 2009. Bali Desa Bangun Desa Dukungan Sektor Kehu-tanan. Data dan Informasi Sumberdaya Hutan Jawa Tengah Tahun 2009. Semarang.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2010a. Road Map Peningkatan Produksi Padi Tahun 2010-2012. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2010b. Road Map Peningkatan Produksi Jagung Tahun 2010-2012. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2010c. Road Map Peningkatan Produksi Kedelai. Tahun 2010-2012. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Fandeli, C. 1980. Agroforestry Suatu Teknologi Tepat Guna untuk Membuat Hutan Rakyat, Makalah Disampaikan dalam Seminar Pengalaman dengan Agroforestry di Jawa, Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM.

FAO. 2010. FAO Statistical Book. FAO. Rome

Febryantini, N. M. 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat : Kasus di Waba Wisata Curug Cilember RPH Cipayung, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Thesis. IPB. Bogor

Ismanto, H.W. 2009. Pemanfaatan Hutan Dukung Ketahanan Pangan. http://properti.kompas. com/ Senin, 2 Maret 2009.

Kementerian Pertanian, 2010a. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2010b. Statistik Pertanian. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Mayrowani, H., Sumaryanto, N. Ilham, S. Friyatno, Ashari dan D.H. Azahari. 2010. Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian pada Ekosistem Lahan Kering. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Mulyono, S. 1998. Peranan Faktor Sosial- Ekonomi Masyarakat Pesanggem Terhadap Keber-hasilan Tanaman Jati (Studi Kasus : RPH Bludru, BKPH Mojoruyung, KPH Madiun). Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Nelson, L.1955. Rural Sociology. New York: American Book Company.

Perhutani, 2002b. Pedoman Berbagi Hasil Hutan Kayu. PT Perhutani (Pesero). Jakarta.

Perhutani, 2009. Buku Saku Statistik 2004-2008, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. DKP/Biro Pembinaan Sumberdaya Hutan.

Perhutani. 2002a. Petunjuk Pelaksanaan Penge-lolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Unit I Jawa Tengah. Semarang : Biro Pembinaan Sumberdaya Hutan.

Purwoko, A. 2002. Kajian Akademis Hutan Ke-masyarakatan. Fakultas Pertanian, Univer-sitas Sumatera Utara, 2002 digitized by USU digital library. http://repository.usu. ac.id/bitstream/123456789/848/1/hutan-agus.pdf (30/10/11)

Republika, 2010. Dukungan Ketersediaan Pangan dengan Tumpangsari di Areal Hutan. Republika.co.id, Jakarta. http://hileud.com/

Santoso, H. 2011. Peran Sektor Kehutanan dalam Mendukung Akses Pangan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia. Hotel Peninsila 29 September 2011. Jakarta.

Simon, H. 2000. Hutan Jati dan Kemakmuran Problematika dan Strategi Pemecahannya. Yogyakarta : Aditya Media.

Soekartiko, B. 1980. Pengalaman Pengembangan Tumpangsari Intensif di Kawasan Hutan. Makalah Disampaikan dalam Seminar Pengalaman dengan Agroforestry di Jawa, Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM.

Suhardi, S.A., Sudjoko dan Minarningsih. 2002. Hutan dan Kebun sebagai Sumber Pangan Nasional. Kanisius, Jakarta.

Suryana, A. 2005. Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional. Makalah yang disampaikan pada Simposium Nasional Ketahanan dan Keamanan Pangan pada Era Otonomi dan Globalisasi, Faperta, IPB, Bogor, 22 November 2005.

Susatijo, B. 2008. Hutan Sebagai Salah Satu Alternatif Lumbung Pangan. Majalah Surili. Vol. 45/No.2/TH. 2008. http : www. dishut.jabarprov.go.id/

Tim Bina Swadaya. 2001. Pengalaman Mendam-pingi Petani Hutan. Jakarta : PT. Penebar Swadaya.

Vetonews, 2010. Kontribusi Perhutani Memenuhi Cadangan Pangan Nasional. http:// vetonews.com/ 10 September 2010.

Weichang, Li dan He Pikun (ed).2000. Social Forestry Theories and Practice. Yunnan: Yunnan Nationality Press.

Widiarti, A. 2004. Gerhan: Hutan Rakyat Lebih Menjanjikan Penyediaan Kayu, Pangan dan Pelestarian Lingkungan. dalam Prosiding Ekspose Penerapan Hasil Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Hal 186-193. Puslibang Hutan dan Konservasi Alam. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Zulaifah, S. 2006. Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat Untuk Pengem-bangan Kawasan Hutan Regaloh di Kabu-paten Pati, Jawa Tengah. Program Pasca-sarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro. Semarang.

Downloads

Published

2024-03-07

How to Cite

Mayrowani , H., & Ashari. (2024). PENGEMBANGAN AGROFORESTRY UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI SEKITAR HUTAN. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 83–98. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/3543