REVITALISASI SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PERSPEKTIF MEMBANGUN INDUSTRIALISASI PERTANIAN PERDESAAN

Authors

  • Kurnia Suci Indraningsih
  • Tri Pranadji
  • nFN Sunarsih

Keywords:

extension, agriculture, industrialization, rural, penyuluhan, pertanian, industrialisasi, perdesaan

Abstract

Extension is an integral part of agricultural development in rural areas. Rural farming system is the basis of economic activity for improving rural community life. On the other hand, the existing agricultural system does not support the competitive rural economy.  Rural agriculture industrialization considers agricultural system as an integrated unity of agricultural industry business with high-value added outputs. This paper describes the factors as prerequisites for agricultural extension system revitalization. There are three prerequisites for the revitalization, namely: (i) extension institution and organization, (ii) extension implementation, and (ii) extension workers. In the Extension System Revitalization program implemented by the government is not aimed to support agricultural industry in rural areas. This program is focused on improving extension internal institution and not specifically aimed to enhance extension material disseminated to the farmers. Transformation towards rural agricultural industry is not achieved through the improvement of internal extension institution only, but also through innovation topics specifically designed for extension. It is necessary to improve agricultural extension institution aiming at establishing rural agriculture industry.

Author Biographies

Kurnia Suci Indraningsih

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tri Pranadji

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

nFN Sunarsih

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

References

Borneo, T. 20 Januari 2009. Bangkitkan Penyuluhan Pertanian. http://www.borneotribune.com/ kubu-raya/bangkitkan-penyuluhan-pertanian.html. (9 Maret 2009)

Etzioni A. 1964. A Comparative Analysis of Complex Organization on Power, Involvement, and Their Correlates. The Free Press of Glencoe, Inc. New York.

Huntington, S.P. 2000. Cultures Count. in Cultures Matters: How Values Shape Human Progress (Edited by L.E. Harrison and S.P. Huntington). Basic Books. New York.

Indraningsih, K.S. 2010. Penyuluhan pada Petani Lahan Marjinal: Kasus Adopsi Inovasi Usahatani Terpadu Lahan Kering di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat (Disertasi). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Indraningsih, K.S., T. Pranadji, G.S. Budhi, Sunarsih, E.L. Hastuti, K. Suradisastra, R.N. Suhaeti. 2011. Revitalisasi Sistem Penyuluhan untuk Mendukung Daya Saing Industri Pertanian Perdesaan. Pusat Sosial Ekomoni dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Jakti, D. K. 1990. Konsep dan Berbagai Pengalaman Nyata Upaya Pengembangan Industri Perdesaan dalam Industrialisasi Perdesaan. Editor: Sayogyo dan M. Tambunan. Kerjasama antara Pusat Studi Pembangunan, Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Jakarta. PT. Sekindo Eka Jaya. Jakarta.

Mangkuprawira, S. 2008. SDM dan Revitalisasi Kelembagaan Pertanian. http://ronawajah. wordpress.com/2008/04/02/ (2 Agustus 2013).

Mosher, A.T. 1966. Getting Agriculture Moving. Agricultural Development Council, New York.

Murtiani, S., Budiman. 2006. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian sebagai Upaya Membangun Ekonomi Perdesaan di Jawa Barat. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Novak, J. 2007. Mega Trends Driving Change within CES and Implications for Extension Economists. A Paper Prepared for the American Agricultural Economics Association Annual Meeting Portland Oregon July 29-August 1, 2007.

Pranadji, T. 1995. Intensifikasi Padi Sawah: Antara Modernisasi dan Pembangunan. dalam Kinerja Penelitian Tanaman Pangan Buku 3. Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan III, Jakarta/Bogor 23-25 Agustus 1993 (penyunting: Mahyuddin Syam, Hermanto, Arif Musaddad, dan Sunihardi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Pranadji, T. 2003. Diagnosa Kerapuhan Kelembagaan Perekonomian Perdesaan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 21(2):128-1425, Desember 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Pranadji, T. 2004. Kerangka Kebijakan Sosio-Budaya Menuju Pertanian 2025: Ke Arah Pertanian Perdesaan Berdaya Saing Tinggi, Berkeadilan dan Berkelanjutan. Forum Agro Ekonomi, 22(1):1-21, Juli 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Pranadji, T. 2007. Good Governance dalam Manajemen Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. dalam Membangun Kemampuan Penelitian dan Pengem-bangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.

Pranadji, T. 2009. Reformasi Kelembagaan dan Kemandirian Perekonomian Perdesaan: Kajian pada Kasus Agribisnis Padi Sawah. Kelembagaan DAS. (Makalah disampaikan pada Seminar Nasional: ”Peluang Indonesia untuk Mencukupi Sendiri Kebutuhan Beras Nasionalnya”, diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, 2 Oktober 2003, di Bogor. http://kelembagaandas.wordpress.com/reformasi-kelembagaan/tri-pranadji/ [24/12/09] (07 Februari 2010).

Pusat Penyuluhan Pertanian. 2013. Rekapitulasi Jumlah Penyuluh (Januari 2013). http://cybex.deptan.go.id/files/Rekap.Penyuluh.Pertanian.Swadaya.Jan2013.pdf (22 Agustus 2013)

Rahardjo, M.D. 1990. Transformasi Pertanian, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Rogers, E.M. 2003. Diffusion of Innovations. Fifth Edition. The Free Press. New York.

Simatupang, P. 1995. Industrialisasi Pertanian sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian dalam Era Globalisasi (Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama). Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Slamet, M. 2008. “Menuju Pembangunan Berkelanjutan Melalui Implementasi UU No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.” dalam: Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Disunting oleh Ida Yustina dan Adjat Sudradjat. Sydex Plus. Bogor.

Sorokin, P. 1964. Contemporary Sociological Theories: The First Quarter of Twentieth Century. Harper and Row Publishers. New York.

Subejo. 2009. Revolusi Hijau dan Penyuluhan Pertanian. Indonesia Agricultural Sciences Association. http://www.iasa-pusat.org/ artikel/revolusi-hijau-dan-penyuluhan-pertanian.html (19 Februari 2010).

Sumardjo. 2008. Penyuluhan Pembangunan Pilar Pendukung Kemajuan dan Kemandirian Masyarakat. dalam: Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Disunting oleh Ida Yustina, Adjat Sudradjat. Pustaka Bangsa Press. Medan.

Suradisastra, K. 2006. Revitalisasi Kelembagaan untuk Percepatan Pembangunan Pertanian dalam Otonomi Daerah. Analisis Kebijakan Pertanian, 4(4):281-314. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Susanto, D. 2003. “Modal Sosial: Syarat Pembangunan Masyarakat Madani”. dalam: Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Disunting oleh Ida Yustina dan Adjat Sudradjat. IPB Press. Bogor.

Waluyo. 2009. Kajian Lokasi Kawasan Industri Besar dan Persebarannya di Kota Salatiga. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakata. http://etd.eprints.ums.ac.id/ 5326/2/E100050077.pdf (21 Agustus 2013).

Downloads

Published

2013-09-04

How to Cite

Indraningsih, K. S., Pranadji, T., & Sunarsih, nFN. (2013). REVITALISASI SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PERSPEKTIF MEMBANGUN INDUSTRIALISASI PERTANIAN PERDESAAN. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31(2), 89–110. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1887