NILAI TUKAR PETANI : KONSEP, PENGUKURAN DAN RELEVANSINYA SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI

Authors

  • Muchjidin Rachmat

Keywords:

farmers’ terms of trade, farmers’ welfare, nilai tukar petani, kesejahteraan petani

Abstract

The purpose of development is improving welfare of the community such that in every stage of development the welfare of society is always prioritized. Indonesia as an agrarian country with a large population and the dominant proportion of rural farm households prioritizes farmers’ welfare as a strategic issue. One of the farmers’ welfare survey tools is Farmers’ Terms of Trade (FTT). FTT is the ratio of prices received by farmers to the price paid by farmers. This concept simply reflects the purchasing power of farmers’ income. However, the concept based on the computation of FTT fixed quantity (Laspeyres index) does not fully describe the indicator of the farmers’ welfare. The increase in product prices received by farmers is equal to an increase in farmers' income. The increase in prices received by farmers indicates the scarcity of agricultural production supply. FTT measurement also does not accommodate productivity growth, technological progress and development improvement. Thus, improvement for computing FTT is necessary by incorporating elements of quantity so that FTT value is income to expenditure ratio. The simplest way is computing the Agricultural Production and the Household Consumption indices for FTT. Another improvement is to refine the scope of agricultural farmers defined in the FTT computation.

Author Biography

Muchjidin Rachmat

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

References

BPS. 2013. Statistik Indonesia. Jakarta.

BPS. 2013. Sensus Pertanian. Jakarta.

BPS. 2003. Sensus Pertanian. Jakarta.

BPS. 2010. Statistik Nilai Tukar Petani di Indonesia.

Diakosavas, D. and P.L. Scandizzo. 1991. Trends In The Terms Of Trade and Cost Structure As An Analytical Tool For Estimating The Food Crops Farmers Welfare. Jakarta.

Dillon, H.S., M.H. Sawit, P. Simatupang, Tabor S.T. 1999. Rice Policy: A Framework for The Next Millenium, Report for Internal Review Only Prepared Under Contract to BULOG.

Saliem, H.P., Supriyati dan B. Rachman. 2004. Struktur dan Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Petani Lahan Sawah. Prosiding Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Kasryno, F. 2012. Pelaksanaan MP3EI Koridor Jawa Akan Menyebabkan Ketahanan Pangan Nasional Semakin Parah. Makalah dalam Buku Kemandirian Pangan Indonesia dalam Perspektif MP3EI. Badan Penelitiian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2012.

Masyhuri. 2007. Revitalisasi Pertanian untuk Mensejahterakan Petani. Makalah pada Konpernas XV dan Kongres XIV PERHEPI, Surakarta, 3-5 Agustus 2007.

Pramonodidhi, D. 1984. Tingkah Laku Nilai Tukar Komoditas Pertanian pada Tingkat Petani. Laporan Penelitian, Kerjasama Pusat Penelitian Agro Ekonomi dengan Univer-sitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Rachmat, M., Supriyati, D. Hidayat dan J. Situmorang. 2000. Perumusan Kebijak-sanaan Nilai Tukar Petani dan Komoditas Pertanian. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Rachmat, M. 2000. Analisa Nilai Tukar Petani Indonesia. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.

Rachmat, M dan C. Muslim. 2011. Dinamika Penguasaan Lahan dan Kelembagaan Kerja Pertanian. Makalah dalam Buku Konversi dan Fragmentasi Lahan Ancaman Terhadap Ketahanan Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2011

Silitonga C. 1995. Diagnosa Metoda dan Penafsiran Angka Nilai Tukar Petani dalam Pangan 6 (23), BULOG, Jakarta: 23-39.

Simatupang, P. 1992. Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Barter Sektor Pertanian. Jurnal Agroekonomi: 11(1): 33-48.

Simatupang, P. dan B. Isdijoso. 1992. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Sektor Pertanian. Landasan Teoritis dan Bukti Empiris. Ekonomi dan Keuangan Indonesia 40(1): 33-48.

Simatupang, P. dan M. Maulana. 2008. Kaji Ulang Konsep dan Perkembangan Nilai Tukar Petani Tahun 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. LIPI.

Sumaryanto. 2009. Eksistensi Pertanian Skala Kecil dalam Era Persaingan Pasar Global. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani. PSE-KP.

Sumodiningrat. 2001. Kepemimpinan dan Pember-dayaan Ekonomi Rakyat, Pidato Pengu-kuhan Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Supriyati, M. Rachmat, K.S. Indraningsih., T. Nurasa, R. E. Manurung dan R. Sayuti. 2000. Studi Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Komoditas Pertanian. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Eko-nomi Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Susilowati, S.H. dan M. Maulana. 2012. Luas Lahan Usahatani dan Kesejahteraan Petani: Eksistensi Petani Gurem dan Urgensi Kebijakan Reforma Agraria. Analisis Kebi-jakan Pertanian. Vol 11 (1): 17-30. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Susilowati, S.H., T.B. Purwantini, Sugiarto. 2009. Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan. Laporan Penelitian Patanas. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Susilowati, S.H. T.B. Purwantini. D. Hidayat. 2012. Dinamika Indikator Pembangunan Pertani-an dan Perdesaan di Wilayah Agroeko-sistem Kering Berbasis Perkebunan. Laporan Penelitian Patanas. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Tambunan. 2003. Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia (Beberapa Isu Penting), Penerbit Ghalia, Jakarta.

Timmer, C. P. 2008. Cause of High Food Prices. ADB Economics Working Paper Series No 128.

Tomek, W.G. and K.L. Robinson. 1981. Agricultural Product Prices. 2nd Edition. Cornell.

Downloads

Published

2013-09-30

How to Cite

Rachmat, M. (2013). NILAI TUKAR PETANI : KONSEP, PENGUKURAN DAN RELEVANSINYA SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31(2), 111–122. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1886