PENGEMBANGAN POLA INTEGRASI TANAMAN-TERNAK MERUPAKAN BAGIAN UPAYA MENDUKUNG USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG DALAM NEGERI

Authors

  • Bambang Winarso
  • Edi Basuno

Keywords:

beef cattle, breeding, credit, kredit, government’s roles, sapi potong, pembibitan, peran pemerintah

Abstract

The beef self-sufficiency program is aimed at raising beef cattle population to meet national meat consumption. If the program is successful it will reduce imports of live cattle, feeder cattle and beef. Sustainability of this program is expected to achieve beef self-sufficiency in the future. Self-sufficiency is ability to meet domestic demand with beef import of not more than 10 percent which is not produced domestically.  Business of beef cattle breeding today is mostly conducted by small-scale farmers with cow-calf operation pattern usually integrated with other agricultural commodity farms. To increase supply of of feeder cattle and population of beef cattle population at national level it requires certain efforts. In order to enhance cattle breeding business from small-scale to medium-scale ones, some efforts are needed such as integration pattern between crops and cattle. Opportunities for integrating crops and beef cattle are promising. The farmers need to apply technologies to access cheaper feed.  Credit provision with low interest rate and less complicated procedure to the bank for animal procurement will help farmers in increasing their livestock farm scales. Assistance of extension workers and related livestock officers are critically important to farmers in dealing with their beef cattle breeding business.

Author Biographies

Bambang Winarso

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Edi Basuno

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

References

Amir dan Knipscheer. 1989. dalam Prawiradiputra. Masih Adakah Peluang Pengembangan Integrasi Tanaman dengan Ternak di Indonesia. WARTAZOA Vol. 19 No.3. Thn 2009. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Batubara L.P. 2003. Potensi Integrasi Peternakan dengan Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Simpul Agribisnis Rumunan. WARTAZOA Vol. 13, No. 3. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Chen. 1990 dalam Leo P. Batubara. Potensi Integrasi Peternakan dengan Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Simpul Agribisnis Rumunan. WARTAZOA Vol. 13, No. 3, 2003. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Devendra dalam Kusumo Diwyanto, Bambang R. Prawiradiputra dan Darwinsyah. 2002. Integrasi Tanaman Ternak dalam Pengembangan Agribisnis yang Berdaya Saing Berkelanjutan dan Berkerakyatan WARTAZOA Vol. 12. No.1. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta. 2009. Road Map Pembibitan Ternak

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta. 2010. Statistik Peternakan

Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 2010. Statistik Perkebunan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Jakarta. 2010. Statistik Tanaman Pangan. Jakarta.

Direktorat Pakan Ternak. 2012. Pedoman Umum Pengembangan Integrasi Tanaman – Ruminansia.

Diwyanto, Sitompul, Manti, Mathius dan Soentoro. 2004. Pengkajian Pengembangan Usaha Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Pros. Lokakarya Nasional. Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Bengkulu 9 – 10 Sept. 2003. Departemen Pertanian dengan PT Agricinal.

Diwyanto dan Haryanto. 2001 dalam Diwyanto, Prawiradiputra dan Darwinsyah Lubis. Integrasi Tanaman Ternak dalam Pengembangan Agribisnis yang Berdaya Saing Berkelanjutan dan Berkerakyatan WARTAZOA Vol. 12. No.1. 2002. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Djajanegara, Ismail dan Kartaatmadja. 2005. Teknologi dan Manajemen Usaha Berbasis Ekosistem. Integrasi Tanaman-Ternak di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Faqi A.M., I.G. Ismail, U. Kusnadi, Suwardjo dan A.S. Bagio. 1988. Penelitian Sistem Usahatani di Daerah Aliran Sungai. Risalah Lokakarya Hasil Penelitian Pertanian Lahan Kering dan Konservasi di Daerah Aliran Sungai. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan Tanah dan Air. Badan Litbang Pertanian.

Ilham N., Y. Yusdja , A.R. Nurmanaf, B. Winarso dan Supadi. 2009. Perumusan Model Pengembangan Skala Usaha dan Kelembagaan Usaha Sapi Potong. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Ilham N. dan S.K. Dermoredjo. 1998. Perencanaan Sistem Usahatani Terpadu dalam Menunjang Pembangunan Pertanian Yang Berkelanjutan. Jurnal Agro Ekonomi Vol. 17, No. 1.

Isbandi. 2003. Integrasi Tanaman Pangan Ternak di Lahan Pasang Surut. Potensi Kendala dan Alternatif Pemecahannya. WARTAZOA Vol. 13, No. 2. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Kariada I. K., S. Guntoro dan I.B. Aribawa. 2005. Integrasi Usahatani Sapi Potong dengan Sayuran di Lahan Kering Dataran Tinggi Beriklim Basah. Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman-Ternak; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali

Kariyasa, I K. dan E. Pasandaran. 2005. Struktur Usaha dan Pendapatan Integrasi Tanaman-Ternak Berbasis Agroekosistem. Integrasi Tanaman-Ternak di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Kusnadi U., Sumanto dan E. Juarini, 2009. Sistem Integrasi Tanaman-Ternak di Beberapa Agroekosistem dalam Menunjang Swasembada Daging Sapi. Prosiding Loka Karya. Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Pengembangan Jejaring Penelitian dan Pengkajian. Puslitbang Peternakan – Badan Litbang Pertanian.

Loka Penelitian Sapi Potong. 2012. Urea Mollases Blok Sebagai Pakan Supplemen Untuk Ruminansia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Manwan. 1989. dalam Diwyanto, Prawiradiputra dan Darwinsyah. Integrasi Tanaman Ternak dalam Pengembangan Agribisnis yang Berdaya Saing Berkelanjutan dan Berkerakyatan. WARTAZOA Vol. 12. No.1. 2002. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Mathius, I W., F.P. Sinurat, B.P. Manurung, D.M. Sitompul dan Azmi. 2005; Pemanfaatan Produk Fermentasi Lumpur Bungkil Sebagai Bahan Pakan Sapi Potong. Prosiding; Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Parwati, IM., R. Yasa dan S. Guntoro. 2009. Tingkat Pendapatan Petani Ternak dengan Pemberian Limbah Kulit Kopi Pada Ternak Sapi. Prosiding Loka Karya : Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Pengemba-ngan Jejaring Penelitian dan Pengkajian. Puslitbang Peternakan – Badan Litbang Pertanian.

Pasandaran E., A. Djajanegara, K. Kariyasa, dan F. Kasryno, 2005. Kerangka Konseptual Integrasi Tanaman-Ternak di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Paat, P.C. dan L.A. Taulu. 2009. Potensi dan Peluang Pengembangan Sistem Integrasi Jagung- Sapi di Sulawesi Utara. Prosiding Loka Karya : Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Pengembangan Jejaring Penelitian dan Pengkajian. Puslitbang Peternakan – Badan Litbang Pertanian. 2009.

Permentan No. 19/Permentan/OT.140/2/2010 Ten-tang Pedoman Umum Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2014.

Permentan No. 54/Permentan/OT.140/10/2006 ten-tang Pedoman Pembibitan Sapi Potong Yang Baik (Good Breeding Practice).

Prawiradiputra. 2009. Masih Adakah Peluang Pengembangan Integrasi Tanaman dengan Ternak di Indonesia. WARTAZOA Vol. 19, No 3. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Rusastra. I W. 1985. Optimalisasi Integrasi Tanaman Pangan dan Ternak Sapi pada Berbagai Topografi Lahan di Bali. Jurnal Agro Ekonomi Vol. 4 No. 1.

Soedjana (2007) dalam Prawiradiputra. Masih Adakah Peluang Pengembangan Integrasi Tanaman Dengan Ternak di Indonesia. WARTAZOA Vol. 19, No 3, Thn 2009. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Sudaryanto T., P. U. Hadi, T.B. Purwantini, S.H. Susilowati, C. Muslim. 1992. Agribisnis Pisang dan Nenas di Lampung dan Sumatera Selatan. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.

Sudaratmaja dan Fagi. 2005. Evolusi Pengelolaan Integrasi Tanaman-Ternak. Integrasi Tanaman-Ternak di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Tangenjaya dan Gunawan. 1998. dalam Rasali H. Matondang dan M.Rusliadi; Pengkajian Sistem Integrasi Jagung-Sapi di Provinsi Gorontalo dengan Model Kemitraan. Prosiding Loka Karya : Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Pengembangan Jejaring Penelitian dan Pengkajian. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian. 2009.

Winarso B., E. Basuno, A. Iswariadi dan T. Nurasa, 2012. Laporan Penelitian. Prospek Pengembangan Usaha Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian.

Yusdja, Y., H. Malian, B. Winarso, R. Sayuti dan A.S. Bagio. 2003. Analisis Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.

Yusdja, Y. dan E. Pasandaran. 2005. Keragaan Agribisnis Tanaman-Ternak. Integrasi Tanaman-Ternak di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Yusdja, Y. dan R. Sajuti. 2002. Skala Usaha Koperasi Susu dan Implikasinya Bagi Pengembangan Usaha Sapi Rakyat. Jurnal Agro Ekonomi Vol.20 No. 1

Yusdja, Y., R. Sajuti. B. Winarso, I. Sadikin dan Muslim C. 2004. Pemantapan Program dan Strategi Kebijakan Peningkatan Produksi Daging Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Pengembangan Pertanian. Badan Litbang Pertanian.

Zurriyati. 2008. Peningkatan Pendapatan Petani Desa Masda Makmur, Rambah Samo-Riau dari Pembuatan Kompos Asal Kotoran Sapi Pada Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Prosiding. Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian.

Downloads

Published

2013-11-11

How to Cite

Winarso, B., & Basuno, E. (2013). PENGEMBANGAN POLA INTEGRASI TANAMAN-TERNAK MERUPAKAN BAGIAN UPAYA MENDUKUNG USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG DALAM NEGERI. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31(2), 151–169. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1883