POTENSI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK INSITU MENDUKUNG PERCEPATAN PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK

Authors

  • Valeriana Darwis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Benny Rachman Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Keywords:

agriculture, organic, fertilizers, pertanian, organik, pupuk

Abstract

Organic fertilizer in-situ application is the beginning of organic farming. In-situ organic fertilizer raw materials can be obtained from straw and dung. National straw production is 30.4 million tons per year and cow’s dung production is 3.8 million tons per month. Technology for organic fertilizer production is simple, namely through stacking the straw and flipping it. Solid fertilizer organic fertilizer cost is Rp 417 per kg and that of liquid organic fertilizer is Rp 3,510 per liter. Accelerating organic farming implementation can be carried out through: (1)  use of straw, (2) sustainable cattle and livestock integration program, (3) price subsidy policy, (4) provision of organic fertilizer processing equipments, composting houses, and organic fertilizer processing units, and (5) standardization and labeling of farmers-produced organic fertilizer.

References

Aliansi Organik Indonesia. 2011. Produsen dan Produk Organik Bersertifikat Meningkat. Bogor. http://www.Organicindonesia.org/05infodata-news.Php?id=221

Anonymous. 2005. Monografi Kecamatan Pangalengan dan Kejajar.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2002. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6729-2002. Sistem Pangan Organik. Jakarta

Batara Lily Noviani. 2011. Pertanian Organik, Antara Idealita dan Realita. Ekonomi Politik Pangan. Bina Desa hal : 191-206

BBSDL. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Sumber Daya Lahan. Bogor.

Crawford, J.H. 1999.Composting of Agricultural Wastes. Biotechnology Aplication and Research. PN Cheremissionoff & P Oulette.

Direktorat Jenderal Tanaman pangan. 2009. Pengalihan Sebagian Subsidi Pupuk An-organik ke Pupuk Organik. Departemen Pertanian.

Da Costa, A. 2012. Can Organic Farming Enhance Livelihoods For India’s Rural Poor? Guardian.co.uk http://www.guardian.co.uk/global-development/poverty-matters/2012/mar/ 15/organic-farming-india-rural-poor 15 march 2012 07.00 GMT

IFOAM. 2008. The World of Organic Agriculture Statistic & Emerging Trends 2008. http://www.soel.de/fachtheraaii download/s_74_IO.pdf

Karama, A.S.,A.R. Marzuki dan I. Manwan. 1990. Penggunaan Pupuk Organik Pada Tanaman Pangan. Prosiding. Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Deptan. P 397-423

Kasdi, P. 2008. Peran Bahan Organik Dalam Meningkatkan Produksi Padi Berkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Orasi Pengukuhan Profesor Riset.

Lamid, Z. 2010. Integrasi Pengendalian Gulma dan Teknologi Tanpa Olah Tanah Pada Usahatani Padi Sawah Menghadapi Perubahan Iklim. Orasi Pengukuhan Profesor Riset.

Mayrowani,H., Supriyati, T.Sugiono. 2010. Analisa Usahatani Padi Organik di Kabupaten Sragen. Laporan Penelitian JIRCAS

Mayrowani,H. 2012. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum Agro Ekonomi Vol 30 No 2 Desember 2012. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Nugroho. 2011. Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik. Makalah Internet.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 02/Pert/HK.060/2/2006 Tentang Pupuk Organik dan Permbenah Tanah. Kementerian Pertanian

Pirngadi, K.,O.Syahromi dan T.S. Kadir. 2002a. Model Pengelolaan Tanaman Padi Pada Lahan Sawah Beririgasi. J. Agrivigor. 2 (2): 84-96

Pirngadi, K., A. Guswara, K. Permadi dan H. Pane. 2002b. Pengaruh Persiapan Lahan dan Pemupukan Terhadap Hasil Padi Walik Jerami Pada Sawah Tadah Hujan. Dalam: Sistem Produksi Pertanian Ramah Lingkungan. J. Soejitno, Hermanto dan Sunihardi (Eds.) Puslitbangtan. Bogor. P.217-224

Pirngadi,K dan H. Pane. 2004. Pemberian Bahan Organik, Kalium, dan Teknik Persiapan Lahan Untuk Padi Gogo Rancah. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 23(3):177-184

Pirngadi,K dan H.M. Toha. 2006. Penelitian Pemupukan Pada Pola Tanam Berbasis Padi Gogo Sebagai Tanaman Tumpangsari Hutan Jati Muda Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. BB Padi. Sukamandi. 15 p

Peni.W.P dan Teguh. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Badan Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Ratri S., Galuh. 2009. Optimasi Pembuatan Bioga dan Pupuk Organik dari Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) Dalam Skala Lapangan. SITH-ITB, Bandung.

Rahmawati, D. Awalia, M. M. Mustajab, Fahriyah. 2012. Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Penggunaan Pupuk Organik. Studi Kasus pada Petani Jagung di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamogan. Universitas Brawijaya. Malang.

Rachman, B., H. Mayrowani, D. H. Azahari, A. Iswariyadi, V. Darwis dan Ahmad M. A. 2012. Laporan Hasil Penelitian Kajian Kebijakan Pengembangan Pupuk Organik. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Setyorini, D. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27 (6):13-15

Setyorini, D. 2008. Arah Pengembangan dan Pemanfaatan Pupuk Organik Balai Besar Sumberdaya Lahan dan Pertanian (Paper tidak dipublikasikan).

Sisworo,W.H.2006. Swasembada Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Tantangan Abad Dua Satu: Pendekatan Ilmu Tanah, Tanaman dan Pemanfaatan Iptek Nuklir. Penyuting ahli: Prof.Dr. Aang Hanafiah WS, Prof.Dr.Ir.Mugiono dan Prof.Dr.Elsye L.Sisworo,M.S. Badan Tenaga Nuklir Nasional.207 p

Sumarno. 2006. Sistem Produksi Padi Berkelanjutan Dengan Penerapan Revolusi Hijau Lestari. Puslitbangtan. Bul. Iptek Tanaman Pangan 1(1):1-15

Downloads

Published

2013-06-17

How to Cite

Darwis, V., & Rachman, B. (2013). POTENSI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK INSITU MENDUKUNG PERCEPATAN PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31(1), 51–65. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1878