PEMBANGUNAN PERTANIAN PADA ERA OTONOMI DAERAH: KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI
Keywords:
agricultural development, regional autonomy, policy, otonomi daerah, pembangunan pertanian, kebijakanAbstract
Regional autonomy gives more authority to the regional governments, namely those regencies and municipalities, to take the initiative in designing and developing a locally specific policy. It includes in conducting agricultural development in each region. The regional authorities in policy implementation have both positive and the negative impacts on agricultural development. Most of the regional governments’ regulations are designed to improve regional government revenues. Most regional government officials think that agricultural development is costly, but it takes a long time to return the investment. This is why issues of importance of agriculture are less attractive to the regional policymakers, especially in supporting agricultural business and extension. The positive impacts of regional autonomy can be observed in some regional governments successfully develop regional agricultural policy but not supported through the regional regulations.
References
Akhmadi, N, 2004, Pelaksanaan Otonomi Daerah, SMERU Newsletter, Desember 2004, (www.smeru.or.id/newslet/2004/ed12/2004/200412spotlight.html).
Bagnasco, A. 1990. ‘The Informal Economy’, The Journal of International Sociological Association 38 (3), pp. 19-20.
Darmawan, D.P. 2010. Kebijakan Pemerintah yang Mempengaruhi Daya Saing dan Efisiensi Sistem Komoditas Pertanian, Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ekonomi Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana, 24 Juli 2010.
Indraningsih, K.S., T. Pranadji, G.S. Budhi, Sunarsih, E.L. Hastuti, K. Suradisastra, R.N. Suhaeti. 2011. Revitalisasi Sisitem Penyuluhan Untuk Mendukung Daya Saing Industri Pertanian Perdesaan. Laporan Penelitian. PSEKP
Kidd, A.D., Lamers J.P.A., Ficarelli P.P., and Hoffman V. 2000. Privatising Agricultural Extension: Caveat Emptor dalam Journal of Rural Studies No.16 (2000) 95-102. Pergamon Press.
KPPOD News. Februari 2002. Pungutan Berganda : Keragaman Objek, Pelanggaran Kewe-nangan. Jakarta. P. 16.
KPPOD. 2002. Pungutan Berganda: Keragaman Objek, Pelanggaran Kewenangan, KPPOD-PEG-USAID, Jakarta.
Mawardi, S. 2004. Persoalan Penyuluhan di Era Otonomi Daerah, SMERU Newsletter, Desember 2004, www.smeru.or.id/newslet/ 2004/ed12/200412field3.html
Mayrowani, H., Supriyati, T. Sugino. 2010. Analisa Usahatani Padi Organik di Kabupaten Sragen. Laporan Penelitian. JIRCAS.
Mayrowani, H. 2006. Kebijakan Otonomi Daerah dalam Perdagangan Hasil Pertanian, Analisis Kebijakan Pertanian 4 (3), pp, 212-225.
Mayrowani, H, Supriyati, B. Rachmanto, Erwidodo. 2003. Kajian Perdagangan Komoditas Pertanian Antar Wilayah dalam Era Otonomi Daerah. Laporan Penelitian. Puslitbang Sosek Pertanian, Bogor
Montgomery, R., S. Sumarto, S. Mawardi, S. Usman, N. Toyamah. 2000. Deregulation of Indonesia’s Interregional Agricultural Trade. SMERU, Jakarta.
Mubyarto dan Santosa, A. 2003. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan (Kritik terhadap Paradigma Agribisnis), Available from URL: http://www.Ekonomirakyat.org/edisi 15 /artikel_7.htm, Accessed July 24, 2010.
Mulyaningsih, A. 2010. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification); Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Skripsi. IPB.
Pranadji, T. 2011. Pertanian dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Daerah. Makalah Seminar Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 8 Agustus 2011.
Rachman, B., H. Mayrowani, A. Iswariyadi, D.H. Azahari, V. Darwis dan A.M. Arrozi. 2011. Kajian Kebijakan Pupuk Organik. Laporan Penelitian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Rivera, W.M and Cary, J.W. Privatizing Agricultural Extension dalam Burton et al. (ed). 1997. Improving Agricultural Extension: A Reference Manual. FAO.
Saragih, B. 2005, Agricultural Development Aims to Beat Poverty, Jakarta Post. Com. (www.thejakartapost.com/agrib21_1.asp).
Saragih, B. 2002. Pembangunan Pertanian pada Era Otonomi Daerah. Keynote Speech Menteri Pertanian RI. Seminar Nasional dan Rekonsiliasi Mahasiswa Pertanian Indonesia. Universitas Gajah Mada, 22-23 Mei 2002.
Setyadi, B. 2007. Kajian Terhadap Kebijakan-Kebijakan Dalam Perda Dalam Rangka Mendorong Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Bank Indonesia. 29 Maret 2007.
Slamet, M. 2006. Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah. Makalah pada Pelatihan Penyuluhan Pertanian. Universitas Andalas. Juli 2006.
Subejo, 2002, Penyuluhan Pertanian Indonesia: Isu Privatisasi dan Implikasinya, Jurnal Agro Ekonomi Vol.9 No.2, Desember 2002, Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Per-tanian UGM.
Sugino, T. and H. Mayrowani. 2010. Perspective of Organik Vegetable Production in Indonesia Under the Regional Economic Integra-tion-Case study in West Java-, Southeast Agriculture-Opportunities and Challenges under Economic Integration. JIRCAS Working Report.
Sugino, T. 2010. Kebijakan Pertanian Daerah di Indonesia pada Era Otonomi Daerah. Laporan Penelitian. JIRCAS.
Sugino, T., H. Mayrowani dan Supriyati. 2010. Dampak Kebijakan Pertanian terhadap Kelompok Tani di Kabupaten Sragen. Laporan Penelitian. JIRCAS.
Suhaeti, R.N., T. Pranadji, A.R. Nurmanaf, W. K. Sejati, E. L. Hastuti, G.S. Budhi, I.S. Anugrah, P.B.M. Dabukke. 2010. Kebijakan Pemda Dalam Alokasi Anggaran dan Perda untuk Mengakselerasi Pem-bangunan Pertanian. Laporan Penelitian. PSEKP.
Sulaiman, R. dan Suresh N. 2005, Effectiveness of Private Sektor Extension in India and Lessons for The New Extension Policy Agenda, AgREN Paper No.141, Januari 2005.
Sumanto, R.B. 2007. Tantangan Pelaksanaan Otonomi Daerah : Perspektif Hukum dan Perubahan Sosial. Pidato Pengukuhan Guru Besar Sosiologi Hukum. Universitas 11 Maret. Surakarta.
SMERU. 2001. Otonomi Daerah dan Iklim Usaha. SMERU-PEG-USAID, Jakarta.
Suarta, K. dan Swastika, I.G.K. 2004. Evaluasi Pembangunan Pertanian di Bali selama PJP I dan Program Pembangunan Pertanian Tahun 2000-2004. Dinas Per-tanian Provinsi Bali, Denpasar.
The World Bank. 2002. World Bank Development Report 2002:Building Institutions for Market. Oxford University Press.
Wijaya, A.W. 1998. Titik Berat Otonomi pada Daerah Tingkat II. Raja Grafindo Persada. Jakarta.