KAJIAN KRITIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA
Keywords:
rural development, agribussines, farmer’s income, pembangunan desa, agribisnis, pendapatan petaniAbstract
The main problem of rural development in Indonesia is related with coordination among the main actors and the focus of activities. In this paper, the main problem of rural development in Indonesia based on the experience of China in the previous program and rural development is examined. In some part of the paper, analysis was focused on the Rural Agribussines Development Program (PUAP), an initiative program of Ministry of Agricultural for poverty alleviation and rural development. Similar with the previous program in rural development that initiated by the government, PUAP is a top down project approach; most of the initiative come from the central goverment. The mechanism of project decision is dominated by the goverment role and structure, and less of rural community initiative. The maximum impact of the PUAP project is an entry point for agricultural development in rural areas.
References
Blyth, M., S. Djoeroemana, J.R-Smith and B. Myers. 2007. Integrated Rural Development in East Nusa Tenggara, Indonesia: Overview of Opportunities, Constraints and Option for Improving Livelihoods. In Djoeroemana, S., B. Myers, J.R. Smith, M.Blyth and E.I.T. Salaen. Proceedings of a Workshop to Identify Sustainable Rural Livelihoods held in Kupang, Indonesia, 5 – 7 April 2006. ACIAR. Canberra.
Boeke, J.H. 1982. Memperkenalkan Teori Ekonomi Ganda. dalam Sajogjo. 1982. Bunga Ram-pai Perekonomian Desa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hal. 1-38.
Collier, W. L., K. Santoso, Soentoro dan R.Wibowo. 1996. Pendekatan Baru dalam Pemba-ngunan Perdesaan di Jawa: Kajian Perdesaan selama Dua Puluh Lima Tahun. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesa-an (PUAP). Deptan. Jakarta.
Djoeroemana, S., E.T. Salaen and W. Nope. 2007. An Overview of Environmental, Socio-cultural, Economic and Politic Aspect of Rural Development in East Nusa Tenggara. In Djoeroemana, S., B. Myers, J.R. Smith, M.Blyth and E.I.T. Salaen. Proceedings of a Workshop to Identify Sustainable Rural Livelihoods held in Kupang, Indonesia, 5–7 April 2006. ACIAR. Canberra.
Effendi, T. N. 2007. Pendekatan Pembangunan Perdesaan: Pengalaman Masa Lalu Dan Pilihan Masa Depan dalam Hendayana, R., D. Arsyad, E. Jamal. 2007. Prosiding Lokakarya Nasional Akselerasi Diseminasi Inovasi Pertanian mendukung Pemba-ngunan Berawal dari Desa. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Bogor.
Esman. Milton.J dan Upholf , 1988 dalam Effendi (2007), Local Organization: Intermidiations in Rural Development , New York, Cornell University, hal. 20
Geertz, C. 1983. Involusi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Cetakan Kedua. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Harianto. 2007. Peranan Pertanian dalam Ekonomi Perdesaan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan : Mencari Alter-natif Arah Pembangunan Ekonomi Rakyat, 4 Desember 2007. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Deptan. Bogor.
Hayami, Y. dan M. Kikuchi. 1987. Dilema Ekonomi Desa: Suatu Pndekatan Ekonomi terhadap Perubahan Kelembagaan di Asia. Edisi Pertama. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Karwur, F., J. Tanaem, S.O. R. Pono, D. Palekahelu dan B. Monongga. 2007. Ketahanan Pangan dan Pembangunan Perdesaan di Timur Tengah Selatan Berdasarkan Studi di Kecamatan Pollen dan Kualim. dalam Djoeroemana, S., B. Myers, J.R. Smith, M.Blyth and E.I.T. Salaen. Proceedings of a Workshop to Identify Sustainable Rural Livelihoods held in Kupang, Indonesia, 5 – 7 April 2006. ACIAR. Canberra.
Mubyarto dan L. Soetrisno. 1988. Integrated Rural Development Indonesia. CIRDAP. Bangalore.
Natawidjaya, R. S. 2007. Pengembangan Komo-ditas Bernilai Tinggi (High Value Commo-dity) untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Makalah disampaikan pada Semi-nar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Mencari Alter-natif Arah Pembangunan Ekonomi Rakyat, 4 Desember 2007. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Deptan. Bogor.
NBSC (National Bureau Statistical China). 2004. China rural househould survey yearbook. China Statistical Press. Beijing.
Scott, J. C. 1976. The Moral Economy of the Peasant: Rebellion and Subsistance in Southeast Asia. Yale University Press. New Haven and London:
Soemardjan, S. dan K. Breazeale, 1993. Cultural Change in Rural Indonesia: Impact of Village Development. Sebelas Maret University Press. Surabaya.
Sonntag, B.H. , J. Huang,S. Rozelle and J.H. Skerritt. 2005. China’s Agricultural And Rural Development in The Early 21st Century. ACIAR Monograph no 116 xxxviii + 510p.
Suhariyanto, K. 2007. Kinerja dan Pespektif Kegiatan Non Pertanian dalam Ekonomi Perdesaan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Mencari Alter-natif Arah Pembangunan Ekonomi Rakyat, 4 Desember 2007. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Deptan. Bogor.
Tjondronegoro, S.M.P. dan G. Wiradi. 1984. Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Pengua-saan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Yadi, A. 2007. Pemikiran Tentang Pendekatan Pembangunan Perdesaan: Implikasi dari Berbagai Temua Studi SMERU dalam Hendayana,R., D. Arsyad dan E. Jamal . 2007. Prosiding Lokakarya Nasional Akselerasi Diseminasi Inovasi Pertanian mendukung Pembangunan Berawal dari Desa. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Bogor.