Analisis Mutu Manisan Kering Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)
Keywords:
konsentrasi CaCO3, sukrosa, manisan kering, kulit buah naga merahAbstract
Pemanfaatan kulit buah naga merah menjadi manisan kering merupakan salah satu upaya pemanfaatan limbah organik menjadi produk pangan. Kulit buah naga merah memiliki kandungan gizi seperti prortein, lemak, kalsium, dan vitamin serta memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengkarakteristik pengaruh konsentrasi CaCO3 dan lama perendaman dalam larutan gula terhadap mutu manisan kering kulit buah naga merah. Penelitian ini menggunakan Rancanga Acak Kelompok dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi CaCO3 (0%, 0,5% dan 1%). Faktor kedua yaitu lama perendaman dalam larutan gula (24 jam dan 48 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi CaCO3 berpengaruh
nyata terhadap kadar air dan tekstur manisan kering kulit buah naga merah. Sedangkan lama perendaman dalam larutan gula tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air dan tekstur manisan kering kulit buah naga merah. Hasil rerata organoleptik warna manisan kering kulit buah naga antara 2,45 (tidak suka) hingga 4,55 (sangat suka). Rerata organoleptik rasa manisan kering kulit buah naga antara 3,65 (suka) hingga 4,85 (sangat suka). Rerata organoleptik aroma manisan kering kulit buah naga antara 3,85 (suka) hingga 4,05 (suka). Rerata organoleptik tekstur manisan kering kulit buah naga antara 3,20 (agak suka) hingga 4,40 (suka). Pengolahan manisan kulit buah naga merah ini dapat mendorong upaya diversifikasi pangan olahan berbasis limbah menjadi produk pangan yang memiliki nilai gizi yang baik dan cita rasa yang diharapkan.