Residu Nitrat di Ubi Jalar pada Berbagai Pemupukan N di Lahan Kering
Abstract
Nitrogen merupakan unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, namun apabila berlebihan dalam pemupukan berpotensi meninggalkan residu pada tanaman serta berdampak pada kondisi lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis dan sumber pemupukan N yang tepat pada budidaya ubijalar agar residu nitratnya minimal sehingga aman dikonsumsi. Penelitian dilaksanakan pada musim kemarau di IP2TP Muneng, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Penanaman menggunakan tiga varietas ubijalar, yakni varietas Jago (berdaging umbi putih), varietas Beta 2 (berdaging umbi kuning/orange) dan varietas Antin 2 (berdaging umbi ungu). Pemupukan dilakukan pada berbagai dosis, yaitu kontrol, 100 kg ha-1 Urea, 200 kg ha-1 ZA, 50 kg ha-1 Urea, 100 kg ha-1 ZA, dan 5.000 kg ha-1 pupuk organik. Percobaan lapang disusun dengan rancangan split plot, tiga ulangan. Petak utama adalah varietas ubijalar dengan faktor pemupukan sebagai anak petak.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan N dengan sumber Urea, ZA, dan pupuk kandang dan dosis yang berbeda (50 kg ha-1 dan 100kg ha-1 urea, 100 kg ha-1 dan 200 ha-1 ZA, 5.000 kg ha-1 pupuk kandang) tidak signifikan hasil, jumlah, berat umbi, kadar air dan bahan kering dibandingkan dengan kontrol. Varietas Antin 2 memiliki kadar nitrat lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Jago dan Beta 2, terutama pada pemupukan 200 kg ha-1 ZA, 100 kg ha-1 ZA, dan 100 kg ha-1 Urea (6,28-6,90 mg/kg bb), kecuali untuk varietas Jago dengan pemupukan 200 kg ha-1 ZA yang sama nilainya dengan varietas Antin 2 (6,24 mg/kg bb). Sementara untuk varietas Beta 2, semua perlakuan pemupukan tidak berbeda nyata kadar nitratnya. Namun melihat kecenderung pemupukan N dengan sumber ZA memberikan kadar nitrat lebih tinggi, maka disarankan untuk menggunakan pupuk Urea.
ÂÂÂÂ
ÂÂÂÂ