ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI MELON DI KOTA BENGKULU

Authors

  • Karimil Kholis
  • Reswita Reswita
  • Irnad Irnad

Abstract

ABSTRACT

The objectives of this study was 1) To analyzed the cost structure of melon farming in Bengkulu City, 2) To calculated the amount of income of melon farmers in Bengkulu City, 3) To analyzed the feasibility level of melon farming in Bengkulu City, in terms of Return Cost Ratio (R/C Ratio). The location of this research was conducted in the city of Bengkulu, namely in the Padang Serai village and Teluk Sepang village, kampung melayu district. The method of determining respondents in this study was carried out using the census method, which involved the entire population as a sample. Respondents of this study were 10 farmers consisting of 8 melon farmers in Padang Serai Village and 2 melon farmers in Teluk Sepang Village, Kampung Melayu District, Bengkulu City. The types of data used are primary and secondary data. This research uses descriptive analysis with quantitative. The method used in this study is the analysis of costs, revenues, income and analysis of the R/C Ratio. The results of this study indicate: 1) The cost structure of melon farming consists of fixed costs, variable costs, and total production costs. The average fixed cost incurred by melon farmers in Bengkulu City is IDR. 4.884.038/UT/MT or IDR. 9.768.077/Ha/MT with a percentage of 8,81% of the total cost. The average variable cost is IDR. 50.569.867/UT/MT or IDR. 101.139.622/Ha/MT with a percentage of 91,19% of the total cost. Thus the total production cost of melon farming in Bengkulu City is IDR. 55.439.538/UT/MT or IDR. 110.879.077/Ha/MT. 2) The income earned by melon farmers in Bengkulu City is IDR. 119.560.462/UT/MT or IDR. 239.120.923/Ha/MT. 3) Analysis of the feasibility of melon farming in Bengkulu City based on the average value of the R/C Ratio of 3,16 where every Rp. 1,00 costs incurred will get a receipt of IDR. 3,16. This means that melon farming is feasible to cultivate.

Keywords: Feasibility, Melon Farming, Cost, Revenue, Income, R/C Ratio        

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah 1)Menganalisis struktur biaya usahatani melon di Kota Bengkulu, 2)Menghitung besarnya pendapatan petani melon di Kota Bengkulu, 3)Menganalisis tingkat kelayakan usahatani melon di Kota Bengkulu, ditinjau dari Return Cost Ratio (R/C Ratio). Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu yaitudi Kelurahan Padang Serai dan Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu. Metode penentuan Responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus, yakni melibatkan seluruh populasi sebagai sampel. Responden penelitian ini berjumlah 10 orang petani terdiri dari 8 petani melon  di Kelurahan Padang Serai dan 2 petani melon di Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan Analisis deskriptif dengan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan analisis R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukan : 1)Struktur biaya usahatani melon terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total produksi. Rata-rata biaya yang tetap yang dikeluarkan petani melon di Kota Bengkulu sebesar Rp. 4.884.038/UT/MT atau Rp. 9.768.077/Ha/MT dengan pesentase sebesar 8,81% dari biaya total. Rata-rata biaya variabel sebesar Rp. 50.569.867/UT/MT atau Rp. 101.139.622/Ha/MT dengan pesentase sebesar 91,19% dari biaya total. Dengan demikian total biaya produksi usahatani melon di Kota Bengkulu adalah sebesar Rp. 55.439.538/UT/MT atau Rp. 110.879.077/Ha/MT. 2) Pendapatan yang didapatkan petani melon di Kota Bengkulu adalah sebesar Rp. 119.560.462/UT/MT atau Rp. 239.120.923/Ha/MT. 3) Analisis kelayakan usahatani melon di Kota Bengkulu berdasarkan nilai rata-rata R/C Ratio sebesar 3,16 dimana setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 3,16. Artinya usahatani melon layak untuk diusahakan.

Kata kunci :Kelayakan, Usahatani melon, Biaya, Penerimaan, Pendapatan, R/C Ratio

Published

2022-01-13