Nata De Soya Sebagai Solusi Penanganan Limbah Cair Kedelai
DOI:
https://doi.org/10.51589/ags.v8i01.3618Keywords:
Nata de soya, limbah cair kedelai, karbohidrat, protein, seratAbstract
Limbah cair kedelai di Indonesia sudah menjadi masalah serius yang perlu penanganan yang tepat. Sampai saat ini pengelolaan limbah kedelai yang sudah sering dilakukan oleh masyarakat adalah limbah padat yang sering dijadikan pupuk kompos maupun pakan ternak, namun penanganan limbah cair kedelai masih tergolong belum mendapat perhatian khusus. Limbah cair kedelai masih memiliki kandungan gizi yang tergolong tinggi karena sisa dari kandungan gizi kedelai masih menempel pada hasil limbah olahan kedelai, salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam penanganan limbah cair kedelai adalah dengan pembuatan nata de soya. Olahan nata de soya memiliki banyak manfaat yang diperlukan untuk kesehatan manusia karena mengandung protein, karbohidrat, dan kadar serat yang tinggi juga memiliki kadar air yang tinggi. Artikel ini mengumpulkan bukti terkait manfaat serta kandungan dalam nata de soya. Artikel ini menggunakan metode systematic review dari berbagai artikel, hasil produk ini dapat menjadi suplemen makanan yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau obesitas karena nata memiliki manfaat kesehatan yang signifikan karena kandungan kalorinya yang rendah dan tinggi serat
Soybean liquid waste in Indonesia has become a serious problem that needs proper handling. Until now, the management of soybean waste that has often been carried out by the community is solid waste which is often used as compost or animal feed, however, the handling of liquid soybean waste has still not received special attention. Soybean liquid waste still has a relatively high nutritional content because the remaining nutritional content of soybeans is still attached to the processed soybean waste. One solution that can be used to handle soybean liquid waste is to make nata de soya. Processed nata de soya has many benefits necessary for human health because it contains high levels of protein, carbohydrates, and fiber and has high water content. This article collects evidence regarding the benefits and ingredients of nata de soya. The development of the product could be a helpful dietary supplement for those with diabetes or obesity because nata has significant health benefits due to its low calorie and high fiber content.
References
Adack, J. (2013). Dampak pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan hidup. Lex Administratum, 1(3), 78–87.
Aini, S., & Nur, F. (2019). Penambahan ekstrak jeruk nipis dan konsentrasi inokulum terhadap karakteristik nata de soya dari limbah cair industri tahu Kabupaten Klaten. Jurnal Kimia Riset, 4(2), 133.
Azhari, M. (2014). Pemanfaatan limbah cair tahu menjadi nata de soya dengan menggunakan air rebusan kecambah kacang tanah dan bakteri Acetobacter xylinum. Universitas Sebelas Maret.
Budiarti, R. S. (2008). Pengaruh konsentrasi starter Acetobacter xylinum terhadap ketebalan dan rendemen selulosa nata de soya. Biospecies, 1(1), 19–24.
Cahyani, M. R., Zuhaela, I. A., Saraswati, T. E., Raharjo, S. B., Pramono, E., Wahyuningsih, S., Lestari, W. W., & Widjonarko, D. M. (2021). Pengolahan limbah tahu dan potensinya. In Proceeding of Chemistry Conferences, 6, 27–33.
Hidayat, R. (2015). Pemanfaatan limbah cair tahu menjadi produk nata de soya menggunakan metode fermentasi. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Iqbal, M. (2022). Feasibility analysis of consumption of nata de soya products from liquid waste of tofu products. Food and Agro-Industry Journal, 3(1), 96–105.
Iryandi, A. F., Hendrawan, Y., & Komar, N. (2014). Pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) dan lama fermentasi terhadap karakteristik nata de soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 2(1), 8–15.
Jufri, N. (2017). Analisis profil protein ikan kakap merah (Lutjanus sp) berbasis SDS-page dengan variasi lama marinasi dan konsentrasi asam cuka. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Kuncara, Y. A. D. (2017). Pengaruh penggunaan filtrat kecambah kacang kedelai sebagai sumber nitrogen terhadap karakteristik nata de soya berbahan dasar limbah tahu. Universitas Sanata Dharma.
Kusharto, C. M. (2006). Serat makanan dan perannya bagi kesehatan. Jurnal gizi dan pangan, 1(2), 45–54.
Maysura, M. D., Rangkuti, K., & Fuadi, M. (2019). Pemanfaatan limbah ampas tahu dalam upaya diversifikasi pangan. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 2(2), 52–54.
Pambayun, R. (2002). Teknologi Pengolahan Nata de Coco. Kanisius.
Prihatiningtyas, S., Sholihah, F. N., & Nugroho, M. W. (2020). Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah cair tahu sebagai biogas di Dusun Bapang Kabupaten Jombang. JURNAL ABDIMAS BSI, 3(1), 102–108.
Purwandari, V., Zuhairiah, Z., Marpaung, J. K., & Silitonga, M. (2020). Pemanfaatan limbah cair tahu menjadi nata de soya menggunakan bakteri Acetobakter xylinum. Jurnal Farmanesia, 7(2), 83–87.
Putri, A. N., & Fatimah, S. (2021). Karakteristik nata de soya dari limbah cair tahu dengan pengaruh penambahan ekstrak jeruk nipis dan gula. Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA), 4(2), 47–57.
Rusyadi, E. I., & Setiawati, T. C. (2023). Perbaikan beberapa karakteristik limbah cair tahu menggunakan variasi jumlah tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) dan tanaman kiambang (Pistia stratiotes). Berkala Ilmiah Pertanian, 6(1), 8–12. doi:0.19184/bip.v6i1.36130.
Salsabila, N. S. P., & Astawan, M. (2021). Potensi rambut jagung sebagai minuman fungsional. Jurnal Pangan, 30(2), 137–146.
Sari, N. I. (2013). Karakterisasi dan analisa kadar nutrisi edible film dari nata de soya dengan penambahan kitosan dan gliserin. Universitas Sumatera Utara.
Sarkono, A. M., Jupri, A., Rohyani, I. S., & Hadi, I. (2018). Pemanfaatan limbah cair pengolahan tahu untuk pembuatan nata de soya di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram. In Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 1, 998–1005.
Susanti, L. (2006). Perbedaan penggunaan jenis kulit pisang terhadap kualitas nata dengan membandingkan kulit pisang raja nangka, ambon kuning dan kepok putih sebagai bahan baku. Universitas Negeri Semarang.
Sutarminingsih, L. (2004). Peluang Usaha Nata de Coco. Kanisius.
Sutiyani, S., Wignyanto, W., & Sukardi, S. (2003). Pemanfaatan limbah cair (whey) industri tahu menjadi nata de soya dan kecap berdasarkan perbandingan nilai ekonomi produksi. Jurnal Teknologi Pertanian, 4(2), 70–83.
Tamini, A. (2015). Pengaruh penambahan sukrosa dan urea terhadap karakteristik nata de soya asam jeruk nipis. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 3(1), 1–10.
Wahyuningsih, D., Hidayah, W. W., & Aminin, A. L. N. (2014). Jelly fermented soy whey as antioxidants source of alternative functional food. Jurnal Sains dan Matematika, 22(3), 67–71.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nikodemus Gultom, Steven Witman , Cahyo Prasetyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.