Uji Efikasi Trichoderma spp dan Paenibacillus polymyxa Terhadap Penyakit Bercak Coklat dan Blas Padi
DOI:
https://doi.org/10.51589/ags.v7i2.3126Keywords:
Efikasi Trichoderma spp, Paenibacillus polymyxa, Bercak coklat, BlasAbstract
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan mengandalkan penggunaan pestisida kimia selain kurang efektif juga dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti musnahnya musuh alami, keracunan, resistensi, meningkatnya biaya produksi dan lainnya. Perlu diupayakan pengendalian patogen-petogen penyebab penyakit tersebut dengan teknologi dan bahan pengendali yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Salah satu teknologi tersebut adalah penggunaan agens pengendali hayati. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui efektifitas Trichoderma spp dan Paenibacillus polymyxa dalam mengendalikan penyakit bercak coklat dan penyakit Blas. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Rempanga Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 4 (empat) perlakuan yang diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Variabel yang diamati adalah intensitas serangan bercak coklat, intensitas serangan penyakit Blas dan hasil produksi (ubinan). Hasil dari pengamatan pada umur 33, 40, 47, 54, 61, 68, 75, 82 dan 96 hari menunjukkan perlakuan Trichoderma spp dan Paenibacillus polymyxa tidak berbeda nyata dari intensitas penyakit. Hasil ubinan menunjukkan keselerasan dengan dinamika serangan patogen Pyricularia oryzae, dimana perlakuan Trichoderma spp dan Paenibacillus polymyxa mampu menekan infeksi penyakit Blas sejak di fase vegetatif dan khususnya pada fase generatif. Efektivitas menekan serangan penyakit Blas dengan Trichoderma spp dan Paenibasillus polymyxa semakin nyata dengan bertambahnya umur tanaman dan frekuensi aplikasi.
References
Alfizar. Marina dan Susantif, 2013. Kemampuan Antagonis Trichoderma sp. Terhadap Beberapa Jamur Patogen In Vitro. Universitas Syiah Kuala, Darussalam. Banda Aceh.
Berlian I Setyawan B, Hadi H. 2013. Mekanisme Antagonis Trichoderma spp. Terhadap beberapa Patogen Tular Tanah. Balai Penelitian Getas Salatiga.
BPS, 2022. Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2021. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Diflia Tanaman Pangan 1989. Pengenalan Penyakit Penting Pada Tanaman Padi dan Palawija dan Cara Pengendaliannya. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Jakarta.
Hanudin dan Marwoto. 2012. Prospek Penggunaan Mikroba Antagonis sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Utama pada Tanaman Hias dan Sayuran. Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur.
Nurosid S.I. Nurdiana D, Tauhid A. 2017. Pengaruh Berbagai konsentrasi Larutan Agens Hayati Terhadap Serangan Penyakit bercak Ungu (Alternaria Porri), Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L) varietas Tuk-Tuk. Fakultas Pertanian. Universitas Garut. Jawa Barat.
Prasetyo M S H, Musnilah R, Wagiyana; 2017. Kajian Intensitas Penyakit Bercak Coklat Sempit (Cercospora oryzae) dan Teknik Pengendaliannya Pada Padi (Oryza sativa L.) di Kabupaten Jember.
Semangun H. 2006. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada Universitas Press. Yogjakarta.
Sudir et al. : 2014. Penyakit Blas Pyricularia grisea pada Tanaman Padi dan Strategi Pengendaliannya. IPTEK Tanaman Pangan Vol. 9 No.2 2014.
Syamsiah M. 2015 Efektifitas Aplikasi Paenibacillus polymyxa. Dalam mengendalikan penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi varietas Mikongga. Journal Agroscience Volume 5 No.1 : Januari-Juni 2015.
Syarif A S, 2017. Epidermis dan Pengendalian Blas (Pyricularia oryzae cav.) Pada Tanaman Padi Sawah di Sulawesi Selatan.ITB. Bogor.
Yulianto, 2017. Pengendalian Penyakit Blas Secara Terpadu pada Tanaman Padi. BPTP Jawa Tengah.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ertha Dwi Prasetyani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.